Refleksi Hari Jadi ke-751, Bupati Sumenep Ajak Masyarakat Lestarikan Bahasa Madura

Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, saat menjadi Inspektur Upacara Hari Jadi ke-751 Kabupaten Sumenep. (Foto: Istimewa)

Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, saat menjadi Inspektur Upacara Hari Jadi ke-751 Kabupaten Sumenep. (Foto: Istimewa)

SUMENEP, (News Indonesia) — Pelaksanaan Upacara Hari Jadi ke-751 Kabupaten Sumenep tahun 2020 yang diadakan Pemerintah Daerah bernuansa budaya lokal, pada upacara itu selain menggunakan Bahasa Madura, inspektur, komandan dan peserta upacara juga mengenakan pakaian adat bangsawan Keraton Sumenep.

“Upacara hari jadi kali ini benuansa budaya lokal, terutama Bahasa Madura untuk mengingatkan bahwa masyarakat mempunyai Bahasa Madura yang perlu dilestarikan agar tidak punah tergerus era apapun,” sebut Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, setelah menjadi Inspektur Upacara Hari Jadi ke-751 Kabupaten Sumenep di Kantor Bupati. Sabtu (31/10/2020).

Menurut politisi senior PKB ini, mempertahankan Bahasa Madura merupakan tanggung jawab seluruh elemen, mewariskannya kepada anak-anak atau generasi muda, sehingga anak-anak tidak hanya mempelajari Bahasa Madura di sekolah semata.

“Melestarikan Bahasa Madura tidak hanya pemerintah melalui lembaga pendidikan dengan muatan lokal Bahasa Madura, tetapi merupakan tanggung jawab bersama,” imbuh Bupati.

Sebagai opsinya, menurut Bupati, dalam keluarga hendaknya menggunakan Bahasa Madura sebagai media utama berkomunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, karena peran keluarga sangat penting mempertahankan Bahasa Madura dengan menggali dan mengembangkan pada proses interaksi sosial.

“Kalau komunikasi sehari-hari dalam keluarga menggunakan Bahasa Indonesia tentu saja perlu introspeksi bersama supaya para orang tua mengutamakan Bahasa Madura sebagai komunikasi dengan keluarganya,” jelasnya.

Pihaknya optimis apabila orang tua sering berkomunikasi menggunakan Bahasa Madura tentu membangun kecintaan anak-anaknya sebagai ahli waris sekaligus pewaris bahasa daerah.

“Diharapkan para orang tua harus mengajarkan Bahasa Madura kepada anak-anaknya supaya anak-anak tahu dan mengerti Bahasa Madura, sehingga tidak teralienasi bahasa gaul anak muda saat ini,” sebutnya.

“Upaya untuk melestarikan bahasa daerah tidak boleh meninggalkan generasi muda, karena jika tidak bisa berdampak terhadap kepunahan Bahasa Madura,” pungkas Bupati yang juga mantan Ketua DPRD Kabupaten Sumenep dua periode ini. (*)

Comment