Kembangkan Potensi Desa: Srikandi Soddara Luncurkan Produk Inovasi, Ada Kopi Tubruk Hingga Jamu Kuat

Foto: Kelompok Perempuan 'Soddara Dhelem Sataretanan', saat meluncurkan produk hasil kreatifitasnya untuk memaksimalkan potensi kekayaan desa.

SUMENEP, (News Indonesia) — Sejumlah srikandi Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang tergabung dalam Kelompok Perempuan ‘Soddara Dhelem Sataretanan’ meluncurkan produk hasil kreasinya di tengah keterpurukan ekonomi karena pandemi Covid-19 yang melanda.

Upaya memaksimalkan potensi kekayaan desa yang digagas kelompok perempuan ini, menjadi semangat baru, untuk mengembangkan kekayaan luar biasa yang dimiliki desa.

Sedikitnya, terdapat enam produk unggulan yang sedang dikembangkan mereka saat ini, mulai dari jamu tradisional dengan bahan rempah yang dimiliki desa, kopi tubruk, hingga jajanan khas. Sejumlah hasil kreasi tangan terampil tersebut diserahkan secara simbolis kepada kepala Desa Soddara saat peresmian nama dan launching product.

“Hari ini kita launching product hasil desa, diantaranya berupa Jamu kunyit asli, Jamu kuat (penang ngodeh), Jamu kewanitaan berupa Sari rapet, Paparem dan kopi totoh, termasuk camilan berupa kripik kelapa,” terang Ketua kelompok perempuan Soddara Dhelem Sataretanan, Khalilah Rakib. Minggu (16/8/2020).

Produk ini, lanjut Ilah, dipastikan alami tanpa campuran bahan kimia atau bahan pengawet, dikelola oleh perempuan perempuan desa yang mempunyai inovasi dan siap menjadi pengusaha dimasa yang akan datang.

“Bahan yang diproduksi ini benar benar alami tanpa campuran bahan kimia, kita benar benar mau tampil beda atau menciptakan makanan dan jamu tanpa bahan pengawet dan bahan pewarna,” tegasnya.

Sementara yang sedang dalam perencanaan, srikandi desa Soddara ini mengaku tengah merancang untuk memproduksi sabun cuci, obat pengusir lalat, dan kerajinan anyaman, yang kesemua bahannya akan diambilkan dari kekayaan desa setempat.



Terpisah, Sekretaris Desa Soddara Samsul Arifin menjelaskan, ide kaum emak-emak tersebut patut diapresiasi, tujuannya untuk mengembangkan potensi demi kemandirian ekonomi desa.

“Ide ini luar biasa, perlu kita support bersama, potensi yang biasa biasa saja, di tangan terampil mereka, saya meyakini akan melahirkan sesuatu yang luar biasa,” tuturnya.

Ke depan, kata Encung sapaan akrab Samsul Arifin, pihaknya akan mencari formulasi untuk memasarkan baik yang berupa hasil kerajinan tangan maupun produk-produk komsumtif.

“Yang sudah dilaporkan ke kami, Insya Allah sudah ada sekitar 20 produk, baik yang sudah ready maupun dalam tahap perencanaan, berupa kerajinan tangan maupun produk kekayaan lokal lainnya, kita saat ini sedang mengupayakan pemasarannya,” sebutnya.

Encung berharap, organisasi perempuan di desanya semakin kuat dan lebih peduli terhadap kekayaan alam, agar kekayaan alam lokal bisa dikelola dan dikembangkan dengan baik.

“Mari kita kelola kekayaan alam di desa kita ini, banyak kekayaan alam yang bisa kita kelola untuk dijadikan sebuah usaha yang menghasilkan,” tandasnya. (*)

Comment