SUMENEP, (News Indonesia) – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 dengan pendekatan yang responsif dan adaptif terhadap tantangan pembangunan ke depan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep, Arif Firmanto, mengatakan bahwa RPJMD merupakan dokumen strategis lima tahunan yang harus mampu menjawab dinamika perubahan serta kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan.

“RPJMD bukan sekadar dokumen administratif, tetapi peta jalan pembangunan yang harus disusun secara transparan dan partisipatif, serta mengedepankan tata kelola pemerintahan yang baik,” kata Arif saat ditemui, Sabtu (26/04/2025).

Sebagai tahap awal, Bappeda Sumenep telah melakukan konsultasi dengan Bappeda Provinsi Jawa Timur di Surabaya pada Kamis (24/4/2025), guna memastikan keselarasan antara arah pembangunan daerah, kebijakan provinsi, dan prioritas nasional.

Penyusunan dokumen ini mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun 2017 dan Instruksi Mendagri Nomor 2 Tahun 2025. Dalam rancangan awalnya, RPJMD Kabupaten Sumenep mencantumkan visi dan misi kepala daerah terpilih yang menekankan pembangunan berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta reformasi birokrasi.

Beberapa isu strategis yang menjadi perhatian di antaranya penguatan sektor pertanian dan kelautan, pembangunan infrastruktur penghubung antarwilayah, pengurangan kemiskinan, pengembangan ekonomi lokal, serta mitigasi dampak perubahan iklim.

Arif juga menekankan pentingnya pelibatan publik dalam seluruh tahapan penyusunan, termasuk melalui forum lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD.

“RPJMD ini adalah milik bersama. Dengan perencanaan yang inklusif dan adaptif, kami berharap dapat mewujudkan masa depan Kabupaten Sumenep yang lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai perubahan,” pungkasnya.