SUMENEP, (News Indonesia) – Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus memperkuat infrastruktur pendukung aplikasi Silangtani, sebuah platform digital berbasis lelang untuk pemasaran hasil pertanian. Empat titik kumpul distribusi resmi disiapkan di Longos, Ambunten, Bluto, dan Rubaru.

Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) DKPP Sumenep, Dewo Ringgih, mengatakan titik-titik strategis itu akan memudahkan petani sekaligus menjamin kualitas dan kecepatan distribusi produk pertanian.

“Dengan adanya titik kumpul ini, distribusi hasil panen lebih terorganisir. Petani lebih mudah mengirimkan produknya, dan pembeli memperoleh jaminan mutu serta layanan distribusi yang lebih cepat,” ujarnya, Jumat (7/3/2025).

Dewo menjelaskan, Silangtani dirancang agar petani bisa langsung mengunggah produk ke aplikasi, sementara pembeli dapat mengikuti proses lelang secara daring. Harga tertinggi otomatis memenangkan transaksi.

“Sistem ini transparan dan memberi peluang petani mendapatkan harga terbaik,” tegasnya.

Untuk memperluas jaringan pasar, DKPP menggandeng Asosiasi Petani Milenial serta menjalin komunikasi dengan pedagang dari pasar induk di Sumenep dan Madura. Bahkan, ekspansi direncanakan hingga Jawa Timur.

“Kami akan mengunjungi Surabaya dan Malang untuk mengajak pedagang besar bergabung. Mereka bisa melihat sampel langsung sebelum ikut lelang,” kata Dewo.

Dari sisi keamanan, Silangtani dilengkapi sistem deposit bagi pembeli agar transaksi fiktif bisa dicegah. DKPP juga melibatkan tim IT untuk memastikan mekanisme pembayaran berjalan aman.

Selain itu, kualitas produk menjadi perhatian utama. Penyuluh pertanian dilibatkan untuk mengawasi standar mutu hasil panen yang masuk ke sistem. Sosialisasi melalui media sosial dan jaringan penyuluh di tiap kecamatan juga digencarkan agar petani familiar dengan platform ini.

Dewo optimistis Silangtani dapat segera beroperasi penuh tahun ini. “Antusiasme petani sangat tinggi. Target kami, Silangtani bisa berjalan optimal tahun ini sehingga petani memperoleh harga yang lebih baik dan pembeli mendapatkan produk berkualitas,” pungkasnya. (*)