DPRD Sumenep Setujui Anggaran Covid-19 Rp 9,5 Miliar, Diantaranya Lewat Dapur Umum

SUMENEP, (News Indonesia) -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyetujui anggaran dana penanganan dan pencegahan Covid-19 yang ditaksir mencapai Rp 9,5 M lebih.

SUMENEP, (News Indonesia) — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyetujui anggaran dana penanganan dan pencegahan Covid-19 yang ditaksir mencapai Rp 9,5 M lebih.

Dana tersebut nanti akan dikelola oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Kabupaten berlambang kuda terbang.

“Pemerintah Kabupaten Sumenep tidak main-main untuk mencegah melawan penyebaran Covid-19 supaya tetap zona hijau,” ucap Ketua DPRD Sumenep, K. Abd. Hamid Ali Munir, Selasa (21/4/2020).

Dengan besarnya anggaran tersebut, politisi partai besutan Gus Dur ini berharap, seluruh masyarakat di Kota Keris ikut berpartisipasi aktif dalam mencegah penyebaran Coronavirus Disease-2019 atau Covid-19 di kota keris.

“Untuk itulah, kami meminta masyarakat ikut aktif berpartisipasi mencegah penyebarannya, karena melawan virus itu harus dilakukan secara bersama-sama mulai dari jajaran pemerintah sampai kepada masyarakat,” harapnya.

Di hari yang sama, Pemerintah Kabupaten Sumenep bersama Polres dan Dandim 0827 Sumenep telah mendirikan dapur umum sebagai antisipasi dini manakala di daerah setempat terdampak virus yang kini telah menjadi pandemi di seluruh dunia.

“Apabila suatu hari nanti masyarakat membutuhkan bantuan akibat dampak virus itu, dengan adanya Dapur umum Covid-19 nanti kita akan siap dan siaga dan tidak kaget, karena sudah mempersiapkan seluruh kebutuhan dari semua sisi,” kata Bupati Sumenep A. Busyro Karim di sela-sela simulasi posko dapur umum dan apel gabungan tim distribusi di GOR A. Yani Panglegur Sumenep.

Di samping itu, lanjut Bupati dua periode ini, di posko dapur umum Covid-19 juga akan menyediakan nasi bungkus yang akan menyasar masyarakat berpenghasilan rendah dan tidak mampu yang benar-benar merasakan dampak dari pandemi Covid-19, seperti tukang becak, sopir taksi dan ojek online (Ojol) di empat titik berbeda.

“Posko dapur umum itu adalah persiapan saja untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19, meskipun sampai detik ini Kabupaten Sumenep masuk zona hijau, karena tidak ada satupun warganya yang terkonfirmasi positif terjangkit virus corona,” imbuh suami Nurfitriana Busyro.

Namun demikian kata mantan ketua DPRD Sumenep, meskipun posko dapur umum masyarakat Sumekar telah didirikan, protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih tetap harus dipatuhi oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Meski pemerintah daerah sudah mempersiapkan sejak dini, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan dan berprilaku hidup bersih dan sehat,” imbuhnya.

Sementara itu Kapolres Sumenep, AKBP Deddy Supriadi menambahkan, simulasi posko dapur umum Covid-19, selain dimaksudkan untuk mengantisipasi dampak penyebaran virus corona, juga berfungsi untuk membantu masyarakat apabila mengalami bencana alam.

“Posko Dapur Umum sebagai wujud kesiapan Kabupaten Sumenep dalam menghadapi bencana baik wabah Covid-19 ataupun bencana alam lainnya, sehingga memudahkan pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat, khususnya makanan sehari-hari,” katanya.

Sekedar informasi, di posko dapur umum Covid-19 menyediakan seribuan nasi bungkus, akan tetapi tidak didistribusikan setiap hari kepada masyarakat, melainkan dilaksanakan secara simultan karena bersifat kesiapsiagaan saja. [kid/faid]

Comment