SUMENEP, (News Indonesia) — Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, A. Busyro Karim mengingatkan masyarakat agar bijak dalam bermedia sosial, pernyataan itu muncul sebagai upaya mengembalikan nilai kesantunan.
Menurut orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini, terdapat nilai etika, nilai kesopanan dalam berinteraksi, yang kerap terlupakan.
“Di Indonesia ini kan masyarakatnya religius, termasuk tentu saja Madura. Di sana ada etika, ada nilai dalam bergaul, ini yang kadang dilupakan oleh sebagian orang, bagaimana kita beretika di medsos,” tuturnya.
Prihal kasus yang menjerat seorang pemuda asal Desa Montorna, Kecamatan Pasongsongan, kata Bupati, harus menjadi pelajaran semua pihak.
“Semua pihak harus bijak dalam berinteraksi dan berkomunikasi di media sosial. Sebab, selain bisa merugikan orang lain, juga dapat membahayakan diri sendiri,” imbuh Bupati, di sela-sela bertemu AH dan keluarganya. Rabu (16/10/2019).
Sebelumnya, Bupati melaporkan seorang pemuda inisial AH ke Mapolres Sumenep. Hal itu dipicu komentar bernada ancaman yang diposting pemuda tersebut di kolom komentar facebook.
“Saya berharap semua mengambil pelajaran dari peristiwa ini. Kritis di media sosial boleh, cari sensasi di facebook boleh, tapi harus bijak dalam menyampaikan,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Bupati dua periode ini menerima permohonan maaf dari AH dan keluarganya. Namun, sekali lagi ia menegaskan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.
“Tidak hanya yang berkaitan dengan saya, tapi dengan siapapun segala aktifitas dan ucapan harus benar-benar bijak, terlebih di media sosial yang bebas itu,” imbuhnya.
Pengasuh Ponpes Al-Karimiyah Baraji ini juga mengingatkan tentang tradisi Madura yang kental dengan istilah Bhepa’ Babhu’ Ghuru Rato (Bapak Ibu, Guru dan Raja).
“Nah, ungkapan Bhepa’ Bhebu’ Ghuru Rato itu dalam maknanya, bahwa kita semua harus menjaga etika, lebihlebih kepada bapak-ibu, guru dan raja. Meski di sisi lain tetap harus kritis terhadap raja, cuma harus bijak,” pesan Busyro.
Untuk diketahui, AH dan keluarganya, datang menghadap Bupati Sumenep, didampingi kuasa hukum yang ditunjuk pihak Polres setempat, Hawiyah Karim dan KH. Moh. Husnan A Nafi, ketua PC ISNU Sumenep, untuk meminta maaf secara langsung. [kid/jie]
Comment