SUMENEP, (News Indonesia) — Proyek pengerjaan jalan hotmix yang berada di Pasar Lajuh Prenduan menuju Pasar Kojuk, Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, ditemukan aktivis sudah mulai retak. Informasinya, proyek dengan anggaran ratusan juta rupiah itu baru dikerjakan beberapa waktu yang lalu.
Ketua Komunitas Pemuda Anti Korupsi (Kompak) Imam Hanafi menyebutkan, pengerjaan jalan hotmix itu diduga dikerjakan dengan asal-asalan. Sehingga proyek baru seumur jagung itu sudah mulai rusak.
“Saya sangat menyayangkan pengerjaan proyek jalan yang akan dipakai rakyat itu yang sudah mulai rusak. Saya menduga proyek tersebut dikerjakan tidak sesuai RAB,” tudingnya. Rabu (1/7/2020).
Selain jalan hotmix tersebut yang mulai rusak, Imam juga menyoroti tidak ada papan nama atau papan informasi terkait anggaran belanja atas pekerjaan proyek tersebut.
Persoalan ini, kata Imam akan dibawa ke DPRD Sumenep agar segera dievaluasi. Sebab, masyarakat sebagai pengguna jalan jelas dirugikan. “Kami akan ke Komisi III DPRD Sumenep, dalam rangka mendesak agar langsung nengecek kondisi proyek di lapangan. Karena kami menduga jika itu proyek asal-asalan,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Sumenep, Eri Susanto mengatakan, jika pekerjaan proyek hotmix di Prenduan itu bersumber dari dana DAK tahun anggaran 2020.
“Pekerjaan itu belum selesai, sebab belum diserahterimakan kepada kami (Dinas PU Bina marga),” terangnya.
Kata dia, semua pekerjaan termasuk juga perbaikannya masih ranahnya pihak kontraktor dan itupun masih dalam tahap peneliharaan.
“Itu bukan ranah kami, sebab belum ada serah terima, pemeliharaan masih satu tahun,” jelasnya.
Kendati demikian, Eri sebelumnya sudah memerintahkan kepada kontraktor untuk diperbaiki dan dikerjakan kembali. “Kita kalau kerja selalu hati-hati, apalagi itu belum dilalaksakan LAP, marka jalan belum, kami sudah kroscek dan sudah menegur,” tandasnya. (*)
Comment