SUMENEP, (News Indonesia) — PusatKesehatan Masyarakat (Puskesmas) Guluk-guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur ditutup selama 14 hari sejak Kamis, 19 Juni hingga Kamis, 2 Juli 2020.
Penutupan diketahui atas instruksi dari Dinkes Sumenep dengan persetujuan Bupati setempat.
“Yang jelas ada alasan dan analisanya. Karena itu atas instruksi dari Pak Kadinkes dengan persetujuan Bupati,” kata Kepala Puskesmas Guluk-guluk, Baharuddin Mutheri saat diminta keterangan oleh sejumlah media. Jumat (19/6/2020).
Baharuddin hanya menjelaskan, bahwa penutupan sementara dilakukan demi memutus penyebaran Covid-19 di Kota Keris.
“Intinya, di sana (Puskesmas,red) sudah ada imbauan karena ditutup sementara dialihkan ke Puskesmas terdekat, di Ganding atau Pragaan. Ini sebenarnya dalam rangka kewaspadaan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sumenep, Agus Mulyono menyatakan, Puskesmas Guluk-guluk ditutup sementara akibat 7 karyawannya dinyatakan reaktif Covid-19 usai dilaksanakan rapid tes massal.
“Awal minggu ini kita lakukan rapid tes untuk seluruh petugas Puskesmas Guluk-guluk, 7 diantaranya reaktif, kita ingin menyelamatkan para petugas, makanya kita lakukan sterilisasi,” ucap Agus Mulyono.
Demi menghindari penambahan kasus serupa, kata Agus, maka seluruh tim medis diinstruksikan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
“Ini langkah antisipasi. Maka kami instruksikan untuk dilakukan sterilisasi, supaya dapat mencegah sedini mungkin,” terangnya.
Sehingga, untuk pelayanan dan penanganan terhadap pasien, menurut Kadinkes, sementara waktu dialihkan ke Puskesmas terdekat.
“Para pasien sementara kita alihkan ke Puskesmas terdekat, seperti Puskesmas Ganding, Moncek, termasuk Lenteng, bisa juga ke puskesmas Pragaan. Jika sudah aman, maka pelayanan di puskesmas Guluk-guluk akan dibuka kembali,” tandasnya. (*)
Comment