Dugaan Pungli BOP TK di Pamekasan Terkuak, Dana Dipotong 2,5 Persen Tiap Kali Pencairan

PAMEKASAN, (News Indonesia) -- Isu dugaan praktik pungutan liar Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk Taman Kanak-kanak (TK) se Kecamatan Pademawu, menyeruak ke publik.

PAMEKASAN, (News Indonesia) — Isu dugaan praktik pungutan liar Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk Taman Kanak-kanak (TK) se Kecamatan Pademawu, menyeruak ke publik.

Salah satu Kepala TK, yang meminta namanya dirahasiakan itu, mengatakan, pungutan sebesar 2,5 persen dari total bantuan itu dilakukan oleh Ketua Kelompok Kerja Taman Kanak-kanak (K3 TK), Nurmatik beserta wakilnya Supatmi. Menurutnya, pungli tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2017 lalu.

“Pada pencairan tahap ke-2 tahun 2019 masih tetap diminta lagi sebesar 2.5% ke setiap Satuan Pendidikan TK se-Kecamatan Pademawu,” terangnya.

“Misalnya TK A dapat Dana BOP sebesar Rp. 30 juta, berarti harus nyetor sebesar Rp. 750.000,-. Bisa dibayangkan berapa jumlah TK se-Kecamatan Pademawu,” sambungnya.

Menurutnya, proses penyetoran dana potongan tersebut diserahkan langsung kepada ketua gugus masing-masing satuan kerja atas perintah Ketua K3 TK tersebut. Saat ia meminta keterangan, K3 TK, Nurmiatik beralasan uang potongan tersebut diserahkan kepada Dinas terkait yang kemudian dibagikan.

“Saya pribadi bingung, uang itu atas inisiatif dari K3 TK atau memang intruksi terpusat dari Dinas Pendidikan,” sesalnya.

Salah satu kepala Yayasan yang tak ingin namanya dimediakan juga menyebut, pihak K3 TK juga memberikan ancaman saat ada keterlambatan atau ada salah satu TK yang tidak membayar. Ia bahkan mendapatkan laporan tersebut dari kepala TK di Yayasannya.

“Ini sudah pungutan liar, apalagi sampai ada nada ancaman,” keluhnya.

Terpisah, Ketua K3 TK Kecamatan Pademawu Nurmiatik, menepis tuduhan tersebut. Ia berdalih jika informasi tersebut tidak benar. Bahkan ia meminta awak media untuk meminta keterangan dari Ketua PGRI Pamekasan.

“Saya sudah konfirmasi dengan ketua PGRI dan beliau sudah klarifikasi dengan wartawan yang pertama menyebarkan informasi tersebut. Insya Allah besok akan disampaikan kebenarannya. Lebih jelasnya bisa langsung hubungi ketua PGRI,” sebutnya. [hasib/faid]

Comment