Warga kelurahan Sisir kota Batu Wadul Dewan, Keluhkan Proyek Museum HAM

Foto: Warga Jalan Sultan Hasan Halim, kelurahan Sisir, kota Batu, Jawa Timur, saat menyampaikan keluhan ke DPRD Kota Batu, prihal pengerjaan proyek yang dinilai sangat mengganggu kenyamanan warga.

KOTA BATU, (News Indonesia) — Proyek pembangunan Museum Hak Asasi Manusian (HAM) di Jalan Sultan Hasan Halim kelurahan Sisir, Kota Batu, Jawa Timur, dipersoalkan warga setempat, karena pengerjaan proyek tersebut dinilai sangat mengganggu kenyamanan warga.

Akibat dari dampak tersebut, belasan warga RW:06 Kelurahan Sisir, Kota Batu, mengadu ke gedung DPRD Kota Batu, Kamis (3/9/2020). Mereka menilai, proyek siluman yang muncul di kawasan eks tanah bengkok ini tak hanya sekali terjadi sehingga menyebabkan warga jadi gerah dan habis kesabaran.

Puncak habisnya kesabaran warga terjadi saat di lahan eks tanah bengkok atau tanah kas desa ini tiba- tiba muncul proyek pembangunan Museum HAM.

Ketua RT:02 di RW:06, Yusuf Irawan menyatakan bahwa sebenarnya warganya bukan anti atau tidak setuju terhadap program pembangunan pemkot Batu tetapi kalau melaksanakan proyek di Kampung harus permisi atau minta ijin dulu.

“Mestinya kalau akan melaksanakan proyek di kampung kami ya kulo nuwun dulu dan melakukan sosialisasi kepada warga. Apalagi di sekitar lahan eks tanah bengkok itu bukan lahan kosong tetapi perkampungan warga,”ujar Yusuf Irawan kepada anggota DPRD Kota Batu Komisi C yang menerima mereka, pada, Kamis (3/9/2020). Siang

Terganggunya kenyamanan warga, katanya, bersumber pada aktivitas proyek yang berjalan selama 24 jam. Bunyi alat berat dan lalu lalang truck membuat warga tak nyaman dan terganggu oleh kebisingan.

“Bahkan ada warga kami yang sedang hamil sempat berpikiran untuk mengungsi atas kebisingan yang terjadi,”tambah Yusuf.

Pembangunan Museum HAM bukan proyek siluman pertama yang mengganggu warga. Sebelumnya di lahan eks tanah bengkok ini juga sempat dijadkan pasar hewan Patok. Adanya pasar hewan ini juga mengganggu kenyamanan warga karena tidak ada sosialisas sebelumnya.

“Pasar hewan kok ada di dekat perkampungan. Warga jadi dirugikan karena hanya mendapatkan kotoran hewan dan bau tak sedap. Padahal di sampngnya juga ada sekolahan,”ungkapnya.

Menerima keluhan ini, ketua Komisi C, Khamim Thohari mengatakan akan segera melakukan pemanggilan terhadap kontraktor dari pembangunan Museum HAM. Komisi C akan meminta agar semua giat proyek yang ada harus melibatkan atau minta pertimbangan/ masukan dari warga.

“Buat kesepakatan antara warga dan kontraktor agar setiap giat proyek tidak sampai mengganggu warga. Minta kesepakatan itu boleh dan itu bukan pemerasan,”ujar Khamim.

Ditambahkan anggota Komisi C, Didik Mahmud untuk membuat ketegasan terhadap jam lembur di proyek. Ia sepakat untuk jam operasional proyek dibatasi mulai jam 08.00 sampai 16.00 saja.

“Dan untuk membahas operasional proyek ini kita akan memanggil Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Batu,”ujar Didik.

Anggota DPRD Dari Fraksi Partai Golkar ini juga meminta kepada warga Kelurahan Sisir untuk memberkan data eks tanah bengkok ke Dewan. Hal ini diperlukan sebagai dasar dalam pengambilan sikap saat terjadi perseteruan. (*)

Comment