JEMBER, (News Indonesia) – Pemprov Jawa Timur memberikan penghargaan kepada Bupati Hendy Siswanto atas prestasinya menjadikan desa di Kabupaten Jember menjadi desa maju dan mandiri.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa pada, Kamis (30/11/2023).

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Jember Adi Wijaya mengatakan, Kabupaten Jember mendapatkan penghargaan progres tercepat status desa mandiri. Jember menjadi salah satu diantara 9 kabupaten/kota yang mendapatkan penghargaan tersebut.

Menurut Adi Wijaya, Jember termasuk kabupaten dengan upaya yang bagus dalam mengubah status desa menjadi mandiri. Belum lagi, Jember juga berkontribusi atas apa yang diraih Jatim. Yakni, capaian Indeks Pembangunan Desa Tercepat.

“Perhitungan terkait dengan apresiasi hari ini, dilakukan berdasar data pembanding pada 2022 dan 2023,” terangnya.

Baca Juga: Peringati HUT PGRI dan HUT Guru Nasional, Bupati Jember Bertekad Support Kesejahteraan Guru

Tercatat, ada sebanyak lima status desa yang dijadikan tolok ukur. Mulai sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri.

“Pada 2022, ada tiga status di Kabupaten Jember. Yakni, desa berkembang, desa maju, dan desa mandiri,” katanya.

Adi menuturkan bahwa yang berkembang hanya menyisakan 4 desa. Sisanya, ada sebanyak 128 desa berstatus maju dan sejumlah 94 desa berstatus mandiri.

“Sedangkan pada 2023, statusnya mengalami peningkatan yang signifikan Yakni, ada sebanyak 83 desa maju dan 143 desa mandiri. Dan, sudah tidak ada desa berkembang di Kabupaten Jember,” tandasnya.

Lebih jauh, pemahaman dari status desa yang dirilis pada Indeks Desa Membangun melalui Kementerian Desa, juga mengukur pelayanan desa-desa itu kepada masyarakat.

“Sepanjang desa mandiri tak dimanfaatkan secara maksimal, potensinya tidak akan terkelola dengan baik. Beruntung, pelayanan pemerintah desa kepada masyarakat di Kabupaten Jember dinilai baik,”

“Saya pikir ini adalah buah dari kerja bersama, merupakan wujud setiap kepala desa dan bersinergi dengan pemerintah kabupaten,” jelas Adi Wijaya. (*)