Harga Migor Naik, Disperindag Jember Tetap Jual Murah untuk Masyarakat Wuluhan

Foto: Kepala Disperindag Jember Bambang Saputro.

Foto: Kepala Disperindag Jember Bambang Saputro.

JEMBER, (News Indonesia) – Kegiatan Jember Hadir untuk Rakyat (J-HUR) di Kecamatan Wuluhan tidak disia-siakan masyarakat untuk berburu minyak goreng (migor) di stand yang telah disiapkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember.

Pasalnya, Disperindag dan rekanan dikabarkan masih menjual migor dengan harga eceran tertinggi (HET) lama yakni Rp 14.000 .

Perlu diketahui, harga migor kemasan mendadak naik setelah pemerintah pusat mengambil kebijakan merevisi HET migor menyusul adanya kelangkaan migor yang terjadi belakangan ini.

Alhasil, harga migor kemasan 2 liter hampir menyentuh angka Rp 50.000 di pasaran.

“Pasca diterbitkannya kebijakan baru dari pemerintah pusat sesuai SE Kementerian Perdagangan Nomor 9 tahun 2022 mengenai relaksasi penerapan harga migor, perlu kami sampaikan HET untuk minyak curah tetap diatur pemerintah setiap liternya 14 ribu. Sedangkan untuk migor kemasan itu harganya diserahkan kepada mekanisme pasar,” jelas Kepala Disperindag Jember Bambang Saputro disela agenda J-HUR.

Bambang menyebut, pihaknya telah memantau dinamika harga migor di pasaran. Diketahui, harga migor kemasan di Kabupaten Jember mencapai Rp 23 ribu/liter.

“Kami pantau migor kemasan di pasar tradisional maupun di toko modern mulai 16 Maret kemarin sudah menjual sekitar 23 ribu per liternya, dan rata-rata dijual 47 ribu untuk kemasan 2 liter,” ucapnya.

Kebijakan baru pemerintah pusat, kata Bambang, dilakukan untuk mengantisipasi potensi kelangkaan migor yang kemarin terjadi.

Benar saja, tujuan pemerintah menstabilkan stok migor dengan merevisi HET berjalan mulus. Sebelumnya, saat harga murah berlaku sesuai HET pemerintah (14 ribu/liter), justru stok sedikit bahkan langka dan susah sampai harus antrean panjang. Tetapi, saat harga mahal lagi, stok terlihat banyak dan masyarakat dibebaskan memborong migor.

Di J-HUR Wuluhan, Disperindag dan rekanan menyiapkan 800 liter migor murah dengan HET lama. Pembelian dengan kupon tersebut dibatasi perorang untuk 1 pcs migor kemasan 2 liter.

Untuk J-HUR selanjutnya, Bambang mengaku belum mengetahui apakah akan menjual migor dengan harga terbaru atau masih HET lama.

“Di Wuluhan tetap menjual dengan harga 14 ribu dengan pertimbangan, mereka (rekanan) kulak minyaknya masih beberapa hari yang lalu sebelum keluarnya SE Kemendag. Untuk pekan depan, harganya kita kembalikan ke yang punya minyak karena sesuai keputusan pemerintah pusat diserahkan ke mekanisme pasar,” tandasnya. (*)

Comment