Efek SI RAMBO, Jember Jadi Kabupaten dengan Inflasi Terendah ke 7 Nasional

Foto: Kegiatan SI RAMBO digelar oleh Forkopimda dan stakeholder setiap hari Rabu.

JEMBER, (News Indonesia) – Persoalan terkait dengan inflasi menjadi salah satu konsen Pemerintah Kabupaten Jember. Dalam upaya pengendalian inflasi tersebut, Pemkab Jember bersama jajaran forum komunikasi pimpinan daerah dan seluruh stakeholder telah melaksanakan berbagai langkah strategis.

Kepala Bagian Perekonomian Diana Manfaati mengungkapkan, pihaknya secara rutin terus berkomunikasi dan berintegrasi dalam mengadakan Sinergi dan Kolaborasi Mingguan setiap Rabo (SI RAMBO) yang dipimpin secara langsung oleh Bupati Jember Hendy Siswanto. Tujuannya, untuk mendiskusikan seluruh kebijakan pemerintah guna menanggulangi Inflasi dan hal-hal lain.

Targetnya jelas, yaitu untuk menyejahterakan masyarakat Jember.

“Sesuai hasil pers rilis BPS pada 1 Desember 2023, inflasi di Kabupaten Jember untuk MtM sebesar 0,28 persen menjadi yang terendah kedua di Jatim setelah Surabaya,” ungkapnya.

Baca Juga: Apel Gelar Logistik dan Peralatan, Ikhtiar BPBD Jember Tanggulangi Bencana

Sementara itu, Ytd sebesar 2,07 persen dan YoY sebesar 2,64 persen. Berdasar hasil rapat koordinasi nasional pada Senin (4/12/2023) pagi melalui zoom meeting yang dipimpin oleh Mendagri, Kabupaten Jember disebutkan berada di peringkat 7 kabupaten dengan inflasi terendah nasional.

“Ini merupakan hasil kerja keras pemerintah dan stakeholder terkait,” ucapnya.

Meski begitu, kata Diana, pada Desember ada momen Natal dan Tahun Baru yang harus diantisipasi bersama.

“Jangan sampai ada kenaikan harga yang signifikan agar target inflasi Kabupaten Jember di bawah 2.5 persen dapat tercapai pada tahun ini,” terangnya.

“Satu lagi yang juga penting bahwa pertumbuhan perekonomian Kabupaten Jember juga terus di dorong untuk berkembang,” jelasnya.

Upaya menggerakkan ekonomi salah satunya, dengan menggelar berbagai event yang selama ini telah dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Jember.

Dengan angka inflasi yang rendah, ini akan memberikan multiplier effect yang luar biasa untuk seluruh sektor pembangunan. Baik fisik maupun nonfisik.

“Kondisi ini akan kami pertahankan dan berupaya untuk menjadi lebih baik lagi,” harapnya.

“Inflasi terkendali, harga dan ketersedian barang terkendali, daya beli masyarakat meningkat, dan kesejahteraan masyarakat meningkat. Inflasi terkendali wis wayahe perekonomian Jember tumbuh meninggi,” tandasnya. (*)

Comment