JEMBER, (News Indonesia) – Camat Kalisat Regar Jeane DN mengapresiasi upaya pemerintah desa Sukoreno dalam mengurangi kasus penyakit kronis yang mempengaruhi pertumbuhan anak (Stunting), serta angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Hal itu dikemukakan Regar disela kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa di balai desa Sukoreno yang dihadiri seluruh perangkat desa setempat.
“Terima kasih atas kerja keras dan kerja cerda Desa Sukoreno untuk mengatasi angka stunting, AKI, dan AKB,” tuturnya.
Regar menekankan kepada semua pihak untuk mengedepankan prinsip sinergi, kolaborasi, dan akselerasi untuk mengefektifkan kegiatan dan mendukung program yang yang akan dilaksanakan ke depannya.
Selain itu, Regar juga mengimbau kepada masyarakat Kalisat khususnya Desa Sukoreno untuk mengikuti vaksinasi sebagai upaya mendukung pemerintah dalam percepatan vaksinasi mengatasi pandemi Covid.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kalisat menyebut permasalahan stunting, AKI, dan AKB merupakan tanggung jawab bersama.
Ia mengimbau, ibu yang memiliki bayi stunting untuk tetap percaya diri dan terpenting harus telaten punya kemauan untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya.
“Peran Posyandu dan kader sangat strategis sehingga harus dioptimalkan. Mari bersama bahu membahu untuk menuntaskan ini. Banyak cara dan alternatif untuk mengatasi persoalan bersama, mari kita niatkan bersama untuk ibadah,” tegasnya.
Dari laporan Kepala Desa Sukoreno, tercatat jumlah balita stunting di daerahnya saat ini sebanyak 24 anak, BGM sebanyak 5 anak, dan ibu hamil sebanyak 4 orang.
Jumlah tersebut, sudah berkurang dari tahun sebelumnya 2021 dengan rincian 65 anak mengalami stunting, BGM sebanyak 5 anak, dan ibu hamil sebanyak 11 orang.
Kades Sukoreno menyatakan, keberhasilan menurunkan kasus ibu dan anak ini tidak terlepas dari semakin kompaknya sinergi, kolaborasi, dan akselerasi seluruh elemen di Sukoreno dengan dukungan Camat Kalisat dan pemerintah daerah. (*)
Comment