Jakarta, (News Indonesia) — Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRCPPA) Indonesia, Jenny Claudya Lumowa, yang hampir dua tahun mendampingi Ibu Mirna Novita selama 24 jam setiap hari, menyampaikan kritik terkait tindakan mantan mertua Ibu Mirna pada saat mengunjungi kediaman orang tua Mirna pada 13 Maret 2023. Menurut Jenny, kejadian tersebut menunjukkan sikap yang dinilai berlebihan.

Jenny menjelaskan bahwa berdasarkan foto yang diambil pada hari itu, kedatangan mantan mertua Ibu Mirna, yang datang dari Mustiko Saleh, terlihat “seperti sosok yang tidak bersahabat”. Padahal, tujuan kedatangannya adalah untuk menjemput cucu-cucu.

“Loh, bukankah Bapak Indra, ayah Ibu Mirna, juga punya hak terhadap cucu-cucunya? Kenapa tidak datang dengan baik-baik dan duduk dengan sopan pada tanggal 13 Maret 2023 itu? Tanpa harus mengancam melaporkan ke penegak hukum dan ke media? Apa salah Bapak Indra?” ujar Jenny.

Selain itu, Jenny juga menyoroti tindakan kuasa hukum tergugat yang disebutnya ikut merekam situasi pada tanggal tersebut tanpa izin.

“Apakah tindakan merekam tanpa izin itu diizinkan? Dari semua tindakan yang dilakukan pada hari itu, tidak terbukti lain kecuali sikap arogansi yang sangat jelas,” tegasnya.

Jenny menambahkan bahwa berdasarkan bahasa tubuh yang terlihat dalam foto, Bapak Indra tampak menerima kedatangan tamu dengan baik. Ia dinilai menggunakan nada rendah ketika bertanya dan berkomunikasi.

“Bagi kami di TRCPPA, tindakan yang dilakukan oleh mantan mertua Ibu Mirna Novita pada tanggal 13 Maret 2023 benar-benar terlalu berlebihan. Kedatangan untuk menjemput cucu seharusnya berlangsung dalam suasana damai dan penuh rasa hormat, bukan dengan ancaman dan sikap yang tidak pantas,” jelas Jenny.

TRCPPA di bawah kepemimpinan Jenny Claudya Lumowa menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi Ibu Mirna Novita dan keluarga dalam menghadapi situasi ini. Mereka memastikan akan berupaya menjaga hak semua pihak, terutama anak-anak, agar tetap terlindungi sesuai aturan dan prinsip penghormatan antar pihak.