Digembleng PIWS, Pemuda Asal Ambunten Sumenep Sukses Budidaya Lele
SUMENEP, (News Indonesia) – Setelah mengikuti pelatihan di Pusat Inkubator Wirausaha STKIP (PIWS) Sumenep, Abdullah Mohammad Husien, pemuda asal Desa Keles, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kini sukses di bidang budidaya ikan lele.
Menurut Husien, budidaya ikan lele, nampaknya menjadi sebuah bisnis yang cukup menjanjikan. Namun, dalam menjalankan budidaya ikan lele tidak semudah apa yang dibayangkan, karena selain harus pintar berbudidaya, juga harus pintar dalam mencari pelanggan maupun peluang dalam pemasarannya.
“Banyak ilmu yang saya dapat saat mengikuti pelatihan di PIWS, setelah mendapatkan pembinaan dan pendampingan, saya langsung menerapkannya, dengan memanfaatkan lahan yang ada,” katanya, Selasa (4/12/2018).
Dijelaskan, awalnya Husien membuat 35 kolan dengan 2×4 dan diberi 200 ribu ekor bibit ikan lele. Kemudian setelah beberapa hari bibit ikan lele tersebut mulai beranjak besar dan siap dijual.
“Saya sempat kebingungan, ini ikan lele mau dijual kemana, disinilah, saya mulai mencari peluang pasar,” imbuhnya.
Setelah lama berpikir akhirnya, Husien teringat pada saat mendapatkan pelatihan di Pusat Inkubator Wirausaha STKIP (PIWS) Sumenep. Selain mampu memproduksi, para peserta juga harus mampu mencari peluang pasar dalam menjual produknya.
Dari situlah, Husien mulai mencari peluang pasar. Selain menjadi pemilik, sekaligus Husien juga sebagai marketing atau pemasaran dengan mendatangi para penjual kuliner di Kecamatan Ambunten. Alhasil, dengan bermodalkan pengetahuan selama mengikuti pelatihan di Pusat Inkubator Wirausaha STKIP (PIWS) Sumenep pada tahu 2017, usaha Husien membuahkan hasil.
“Ya mau tidak mau, selain menjadi pengusaha, saya juga harus menjadi marketing. Syukur Alhamdulillah, banyak yang mau membeli ikan lele saya,” ungkap Warga Desa Keles, Kecamatan Ambunten Sumenep ini.
Husien terus bertekad bisnis ikan lelenya yang memang menjanjikan tersebut terus dikembangkan. Bahkan, pangsa pasarnya juga tidak hanya cukup di Kecamatan Ambunten Sumenep saja, melainkan juga mulai merambat ke Kabupaten lainnya, seperti Kabupaten Pamekasan dan Sampang.
“Saya terus membangun jaringan pelanggan, dan tidak hanya di Sumenep saja. Akan tetapi juga di Pamekasan dan Sampang,” sambungnya.
Saat ditanya omset dalam sebulan, dalam sebulan sekitar 1 ton lebih ikan lele yang berhasil dijualnya. Akan tetapi, pada saat ini dirinya merasa kewalahan karena permintaan ikan lele sangat membludak, terutama warung maupun tempat makan di pinggir jalan, rata-rata memesan pada UD. Joko Lelono.
“Permintaan sangat membludak, dan saya hampir kewalahan untuk memenuhi kebutuhan dari para pelanggan,” ucapnya.
Menyiasati banyaknya pelanggan yang memesan ikan lele kepada UD. Lelono yang merupakan unit usaha dagang miliknya. Maka Husien mulai merengkrut dua karyawan yang diberi upah sekita Rp 1,2 juta dengan makan 2 kali.
“Terimakasih kepada bapak Bupati Sumenep yang telah membuat program Wirausaha Muda, dan saya yang dulunya menganggur, kini menjadi pengusaha ikan lele dan bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri,” pungkasnya. (Dewi/Imam)
Comment