SUMENEP, (News Indonesia) – Perahu KLM Mutiara Banyuwangi yang mengangkut sembako tujuan Pulau Tanjung Keok, Kecamatan Sapeken, Sumenep, Jawa Timur, hilang kontak pada, Rabu (4/07) malam, pemilik perahu sudah Melaporkan kejadian tersebut ke pihak terkait untuk meminta bantuan.
Sardani, pemilik perahu mengaku, perahu tersebut berangkat dari Banyuwangi, Rabu (4/07/2018) sekitar pukul 14.00 wib mengangkut sembako tujuan Pulau Tanjung Keok Kecamatan Sapeken Sumenep, sekitar 10 jam perjalanan atau sekitar pukul 11.00 wib Rabu malam perahu mengalami trobel mesin.
“Perahu berangkat dari banyuwangi membawa sembako, sekitar pukul 11 kemaren malam mesin mati di tengah laut” kata Sardani, pemilik perahu yang berada di Banyuwangi, Jum’at (06/07/2018).
Nahkoda perahu, Mukri, berusaha menghidupkan mesin, namun beberapa kali di coba mesin tetap tidak bisa hidup, kemudian nahkoda langsung melaporkan kejadian tersebut ke KSOP Banyuwangi dan pemilik kapal dan langsung melaporkan juga ke pihak terkait agar mendapatkan bantuan mencari posisi perahu yang membawa penumpang sekitar 11 orang termasuk abk perahu.
Setelah mengalami mati mesin, akhirnya perahu terus terbawa arus menuju arah perairan Pulau Ra’as Sumenep, pihak terkaita seperti KSOP Tanjungwangi, dinas perhubungan, kepolisian dan Koramil saat ini sedang mencari posisi perahu untuk di lakukan upaya pertolongan.
Informasi yang berhasil dihimpun media ini, kapal kayu KM Mutiara Banyuangi berpenumpang belasan orang terdampar di takat noko gua gua Raas dengan posisi hampir tenggelam, Jumat (6/7/2018) sekitar pukul 06.00 WIB pagi.
“Kapal muatan sembako tersebut, berpenumpang 11 orang (Tasri, Sunaryo, Rahim, H. Rajuni, Hairuddinn, Samsul, Eko, Salmia (perempuan), kemudian atas nama Ibnu dan anak kecil 1 orang),” kata Badrul Aini warga setempat, lewat pesan whatsApp.
Kondisi terakhir, kapal tersebut nyaris tenggelam, karena mesin dan pompa air rusak. “Semoga segera ada bantuan,” tukasnya. (Mam/Jie)
Comment