SAMPANG, (News Indonesia) – Pedagang Pasar Srimangunan saat ini resah dikarenakan listrik untuk berdagang sering padam atau mati sehingga, mengurangi omset penjualan di bulan Ramadhan.
Saat dikonfirmasi Kepala Pasar Srimangunan Misnaki Suroso mengatakan membenarkan ada keluhan pedagang tentang listrik yang sering mati.
“Itu disebabkan oleh pemakaian pedagang yang ada melebihi kapasitas, yang seharusnya jatah perkios 100 Watt,” terangnya kepada News Indonesia, Rabu (31/5/2018).
Kapasitas listrik di Pasar Srimangunan sebesar 85 ribu Watt dengan rincian perkios 100 Watt dan MCB 2A, sedangkan, di lapangan ditemukan pedagang nakal dengan mengganti sampek 8A, sehingga, tiap 2 hari sekali listrik padam dan harus mengganti dan membeli Saklar pengaman arus sisa (SPAS).
“Dengan itu kami melakukan tindakan pemutusan listrik kepada pedagang yang nakal akan tetapi pedagang menyambungnya lagi,” ungkap Suroso.
Suroso menambahkan untuk menghindari seringnya listrik padam di Pasar Srimangunan, kemungkinan tahun 2019 akan di pasang meteran perkios.
Menurut Ketua LSM FGD Abdul Azis menerangkan sesungguhnya dibutuhkan ketegasan terkait banyaknya pemilik kios yg merubah KVA yg mestinya dijatah 2A tapi kenyataannya pemilik kios merubah MCB sampai 8A.
“Hal ini yg menyebabkan seringnya lampu di Pasar Srimangunan mengalami off karena overload/melebihi kapasitas,” terangnya.
Harapannya bagaimana pengelola pasar bisa tegas dalam menegakkan tatib/SOP agar ada kesetaraan serta keadilan diantara pemilik kios.
“Agar tidak terkesan pada publik ada pembiaran dari pihak pengelola pasar tersebut,” harapannya.
Saat menghubungi Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sampang, Sapta N Ramlan melalui telepon selulernya tidak aktif. (Me2t/Jie).
Comment