Puluhan Dana PIP Siswa Diduga Raib, Kepsek SD Neg 2 Madat Diminta Bertanggung Jawab

Foto: SD Negeri Matang Keupula Dua, Kec. Madat, Aceh Timur.

ACEH TIMUR, (News Indonesia) – Sejumlah wali murid SD Negeri yang berlokasi Gampong Matang Keupula Dua Kecamatan Madat Kabupaten Aceh Timur mengungkapkan dugaan penggelapan terhadap bantuan Pendidikan Indonesia Pintar(PIP) sejak tahun 2022 hingga 2025.

Indikasi raibnya dana bantuan PIP diketahui oleh orang tua siswa setelah dirinya mengunggah melalui online di website resmi kementrian, bahwa anaknya masuk dalam data penerima bantuan PIP. Karena penasaran selanjutnya mempertanyakan temuannya tersebut kepada pihak sekolah.

“Saat menanyakan, baru pihak sekolah menyerahkan buku tabungan anaknya, akan tetapi menolak menerima nya, cuma saya foto bukunya, untuk saya cek ke bank, ternyata setiap tahun ada masuk bantuan, akan tetapi dana tersebut sudah ditarik,” ungkap Saifuddin orang tua dari Khairunnisa.

Saifuddin menyebutkan, bahwa anak dan dirinya selaku orang tua tidak pernah diberitahukan oleh pihak sekolah tentang adanya bantuan PIP.

“Jangankan menerima, diberitahukan saja tidak pernah,” sebutnya.

Saat menpertanyakan balik ke sekolah kata Siafuddin, memberitahukan bahwa dirinya sudah dicek ke bank dan sudah ada pihak yang melakukan penarikan, berdasarkan aktivitas transaksi, salah seorang oknum guru disekolah meminta untuk tidak memperbesar masalah tersebut dan mengatakan dirinya siap membanyar punya PIP anaknya.

“Jadi saat memberitahukan ke sekolah hasil pengecekan ke bank, ada oknum guru yang minta saya jangan memperbesar masalah, ia siap siap membayar PIP anak saya, tapi lagi -lagi menolak, sebab saya ingin siapa siapa yang menarik uang bantuana anaknya dari bank dan dikemanakan uang tersebut,” kata Saifuddin.

Parahnya lagi bebernya, Kepala Sekolah mengaku bahwa semua bantuan PIP yang keluar sudah diserahkan kepada semua penerima, bahkan menunjukkan bukti daftar tanda tangan bukti terima dari orang tua siswa.

“Kepada kami kepsek mengaku sudah menyerahkan semua bantuan PIP, termasuk memperliharkan daftar tandangan tanda terima bantua PIP yang telah ditanda tangani ortu masing, sementara hampir semua ortu yang tercatat anaknya penerima PIP mengaku tidak pernah menerima apalagi ikut menabda tangani bukti terima,” beber Saifuddin.

Hal senada juga diungkapkan Husaini orang tua dari M.Abizar Riski kelas 4,bahwa dirinya juga sudah print buku tabungan, bahwa anaknya juga tercatat mendapatkan bantuan PIP, akan tetapi mengaku tidak menerima bantua tersebut dari sekolah.

“Jadi pihak sekolah harus bertanggung jawab atas raibnya bantua PIP milik siswa,” tegasnya.

Menurut Informasi dari tokoh masyarakat setempat Dahri Sulaiman alias Hercoles, sudah berupaya mediasi persoalan tersebut, bahkan menurut laporan terdapat puluhan siswa yang terjadi kasus yang sama, akan tetapi upaya mediasi tidak ada hasil titik temu.

Karena sudah terjadi ketegangan, saya telah mencoba beberapa kali untuk memfasilitasi antara wali murid dengan pihak sekolah, namun belum ada titik temu, ujar Hercoles yang juga Panglima Sagoe Madat.

Lanjutnya, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur, minggu lalu juga sudah turun langsung untuk menyelesaikan masalah tersebut , akan tetapi hingga saat ini belum ada upaya penyelesaian dari pihak sekolah.

Kepala Sekolah Dasar Matang Keupula Dua, Mawaddah saat dikonfiimasi membenarkan bahwa pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur sudah pernah turun untuk melakukan mediasi.

“Ya kami sudah di mediasi dengan wali siswa .pak Kabid dan kasi kurikulum beserta korwil dan K3S sudah turun kesekolah,” jelas Mawaddah.

Comment