Perpustakaan Lentera Desa Balong Dorong Literasi dan Pemberdayaan Lewat Ekoprint dan Batik Tulis

Foto: Pertemuan Literasi masyarakat Desa Balong melalui Ekoprint dan Batik Tulis.

BLORA, (News Indonesia) Perpustakaan Lentera Desa Balong, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, terus menunjukkan kiprah sebagai pusat literasi sekaligus pemberdayaan masyarakat. Tidak hanya menyediakan buku bacaan, perpustakaan ini berkembang menjadi ruang kreatif yang memadukan literasi, seni, dan potensi ekonomi lokal.

Wakil Perpustakaan Lentera, Puji Susanti, menjelaskan pihaknya telah tiga kali menggelar pelatihan Ekoprint di pendopo balai desa Balong, dengan peserta sekitar 25 orang, mayoritas ibu-ibu dan remaja. Pelatihan memanfaatkan daun dan bunga lokal sebagai bahan utama, sehingga menghasilkan motif kain yang mencerminkan kecintaan terhadap alam dan budaya sekitar.

“Tahun ini, kami juga mulai melaksanakan pelatihan batik tulis bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Blora. Meski baru sekali diadakan, pelatihan ini berhasil melibatkan 16 peserta,” ujar Puji Susanti, Selasa (8/7/2025).

Ia menambahkan, langkah tersebut diharapkan dapat memantik munculnya corak batik tulis khas Desa Balong di masa mendatang.

Kepala Desa Balong, Nyomo, SE, mengungkapkan pihak desa mendukung penuh upaya literasi melalui alokasi anggaran untuk pengelolaan perpustakaan, pengadaan buku, rak, dan honor pengelola.

“Kami berupaya agar kegiatan literasi terus berjalan. Harapan kami, anak-anak tetap belajar meskipun sekarang banyak pilihan hiburan digital, sekaligus dapat menyalurkan minat dan bakat melalui kegiatan di perpustakaan,” tutur Nyomo.

Selain itu, Desa Balong juga memiliki sejumlah potensi ekonomi lokal, di antaranya produksi bata ekspos keramik, batik tulis, dan batik ekoprint. Sinergi antara program perpustakaan dan potensi desa membuka peluang usaha baru bagi warga.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Blora, Mohamad Toha Mustofa, menyampaikan bahwa keberhasilan Perpustakaan Lentera tidak lepas dari pembinaan dan pendampingan yang terus dilakukan pemerintah daerah.

“Perpustakaan tidak hanya tempat membaca, tetapi juga ruang pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat,” ujarnya.

Melalui pelatihan keterampilan, warga yang semula hanya menjadi penikmat karya kini didorong menjadi pencipta sekaligus pelestari budaya. Dari kegiatan literasi berbasis keterampilan ini, diharapkan muncul cerita-cerita baru tentang desa, tradisi, dan harapan masa depan.

Perpustakaan Lentera juga memfasilitasi generasi muda untuk belajar dari para pengrajin yang lebih berpengalaman, berbagi teknik, serta merancang motif baru yang khas.

Inisiatif ini mencerminkan bahwa literasi tidak hanya berhenti pada membaca buku, melainkan tumbuh dalam wujud kreativitas, semangat gotong royong, dan penghargaan pada warisan budaya.

Dengan kolaborasi pemerintah desa, DPK Kabupaten Blora, dan semangat masyarakat, Lentera di Desa Balong diharapkan terus menjadi teladan dalam mengembangkan literasi yang inklusif dan memberdayakan.

Comment