Transformasi RSUD Moh. Anwar Sumenep di Era dr. Erliyati, Dikenal Dekat dengan Masyarakat dan Terbuka Terhadap Masukan

Foto: Pengunjung RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep saat berada di depan gedung Poli Terpadu.

Foto: Pengunjung RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep saat berada di depan gedung Poli Terpadu.

SUMENEP, (News Indonesia) – Dalam beberapa tahun terakhir, RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep menunjukkan transformasi signifikan dalam meningkatkan mutu dan akses pelayanan kesehatan. Di bawah kepemimpinan dr. Erliyati, M.Kes., rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Sumenep ini menjelma menjadi institusi layanan publik yang tidak hanya menjalankan fungsi kuratif, tetapi juga aktif menyerap dan merealisasikan aspirasi masyarakat.

Salah satu perubahan yang paling dirasakan adalah penambahan unit depo farmasi rawat jalan. Jika sebelumnya hanya ada satu titik layanan, kini pasien bisa mengakses obat di dua lokasi berbeda, yaitu area atas dan bawah rumah sakit. Langkah ini diambil untuk memecah antrean panjang yang kerap dikeluhkan warga.

“Kami mendengar langsung dari pasien dan keluarganya mengenai waktu tunggu yang lama saat mengambil obat. Maka dari itu, kami menambah titik pelayanan. Ini adalah wujud komitmen kami untuk memberikan layanan yang cepat dan efisien,” ujar Erfin Sukayati, M.Kes, Kepala Seksi Informasi RSUD dr. H. Moh. Anwar, saat diwawancarai pada Jumat (30/5/2025).

Tak hanya dari sisi farmasi, pembenahan fasilitas bagi keluarga pasien juga menjadi prioritas. Masyarakat Sumenep yang dikenal dengan nilai-nilai kekeluargaan dan solidaritas tinggi sering kali datang beramai-ramai untuk mendampingi kerabatnya yang dirawat. Dulu, tidak tersedia tempat khusus untuk mereka beristirahat.

Kini, dua ruang tunggu keluarga telah dihadirkan. Desain ruang tersebut dirancang dengan mempertimbangkan kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat.

“Kami ingin rumah sakit ini juga menjadi tempat yang ramah bagi keluarga pasien. Karena kami paham, dukungan keluarga adalah bagian penting dari proses penyembuhan,” tambah Erfin.

Dari Aspirasi Masyarakat, Lahir Inovasi

Satu lagi terobosan yang menyentuh langsung kebutuhan warga adalah program LA SEHAT (Layanan Mobil Sehat). Mobil ini disediakan khusus untuk mengantar pasien pulang setelah menjalani perawatan, tanpa biaya tambahan.

Program ini lahir dari permintaan masyarakat yang kesulitan menjangkau kendaraan setelah keluar dari rumah sakit. Menurut Erfin, program ini juga tak lepas dari dukungan Bupati Sumenep yang sejalan dengan visi “Bismillah Melayani.”

“Mobil sehat ini bukan sekadar fasilitas transportasi. Ia adalah bentuk kehadiran negara dalam meringankan beban masyarakat,” ucap Erfin.

Perluasan Layanan Medis

Tingginya kebutuhan akan layanan diagnostik juga direspons serius oleh manajemen rumah sakit. Dalam waktu dekat, RSUD akan menghadirkan mesin CT Scan kedua untuk menjawab lonjakan permintaan pemeriksaan.

“Banyak pasien yang harus menunggu antrean lama. Dengan hadirnya CT Scan kedua, waktu tunggu bisa ditekan dan diagnosa bisa lebih cepat ditegakkan,” jelas Erfin.

Tak kalah penting, kehadiran dokter spesialis ortopedi kini memungkinkan pasien dengan keluhan tulang dan sendi mendapatkan perawatan tanpa harus dirujuk ke rumah sakit di luar kabupaten. Langkah ini secara langsung mengurangi beban ekonomi pasien.

Selain itu, dalam perencanaan jangka menengah, rumah sakit akan menghadirkan layanan MRI dan bedah subspesialis digestif. Keduanya adalah bentuk respons atas permintaan masyarakat dan masukan dari para tenaga medis.

“Layanan MRI sangat dibutuhkan. Selama ini, warga harus ke luar kota untuk mendapatkannya. Begitu juga dengan bedah digestif, yang semakin banyak dibutuhkan seiring meningkatnya kasus,” kata Erfin.

Langkah Visioner: Terapi Hiperbarik

Di tengah kesibukan melayani publik, dr. Erliyati tetap memikirkan inovasi layanan kesehatan masa depan. Salah satu gebrakan terbarunya adalah memperkenalkan layanan terapi hiperbarik – terapi oksigen tekanan tinggi yang biasa digunakan untuk kasus seperti luka kronis, keracunan karbon monoksida, atau gangguan penyembuhan luka.

Langkah ini mendapat dukungan penuh dari Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim, yang melihat terapi ini sebagai bentuk kemajuan fasilitas layanan kesehatan daerah.

“Layanan ini baru tahap perkenalan ke masyarakat. Tapi responnya sangat positif. Kami optimistis bisa dikembangkan,” kata Erfin.

Pemimpin yang Mendengar

Transformasi ini tak lepas dari gaya kepemimpinan dr. Erliyati yang dikenal dekat dengan masyarakat dan terbuka terhadap masukan.

“dr. Erli bukan hanya seorang pemimpin, tapi pendengar yang baik. Ia memposisikan rumah sakit ini sebagai rumah bersama, tempat semua aspirasi layak didengar dan diwujudkan,” pungkas Erfin Sukayati.

Saat berita ini diturunkan, dr. Erliyati tengah melaksanakan ibadah haji. Namun, semangatnya dalam membangun rumah sakit yang responsif dan humanis tetap dirasakan oleh seluruh tim dan masyarakat.

Dengan berbagai pencapaian tersebut, RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan tak hanya soal fasilitas dan teknologi, tetapi juga keberanian untuk berubah dan kesediaan untuk mendengar. (*)

Comment