SUMENEP, (News Indonesia) — Sejumlah karyawan yang bekerja di perusahaan rokok PT Tanjung Odi yang terletak di Jalan Raya Sumenep-Pamekasan menolak kebijakan perusahaan yang menghendaki seluruh keluarganya untuk dirapid tes.
Sebab, mereka menilai hal itu akan menciptakan huru hara baru di lingkungan tempat tinggal masing-masing terkait dengan wabah virus corona.
“Yang jelas saya sebagai suami tidak terima, saya masih sanggup menghidupi istri saya walaupun ia tidak kerja di sini lagi,” ujar seorang suami salah satu karyawan PT Tanjung Odi berinisial AMR kepada media ini. Senin (12/10/2020).
Pria yang mengaku istrinya sudah bekerja selama kurang lebih 6 tahun ini mengaku, sebelumnya, istrinya yang berinisial SA telah menjalani rapid tes dengan hasil non reaktif.
Ia merasa aneh dengan kebijakan yang dibuat oleh perusahaan, sebab, selama ini seluruh keluarganya dalam kondisi baik dan nyaris tidak punya riwayat penyakit apapun.
“Saya hidup bersama istri dan dua anak juga bersama mertua, apabila di tes kayak gitu, lebih baik istri saya suruh berhenti saja,” keluhnya.
“Kami sekeluarga selama ini baik-baik saja gak pernah punya riwayat penyakit juga. Kalau mau tes kayak gitu, ke pasar saja kan banyak itu orang di sana,” imbuhnya.
Sementara itu, Humas PT Tanjung Odi, Ricky Cahyo menyatakan, rapid tes untuk keluarga karyawan adalah perintah dari Tim Gugus Tugas Covid-19 Sumenep.
“Kami dari perusahaan sebenarnya berat harus melakukan karena harus sampai ke keluarga. Namun, berhubung ini adalah perintah dari Gugus Tugas, iya harus tetap kami laksanakan,” tegasnya pada sejumlah media.
Ricky menambahkan, PT Tanjung Odi memiliki 1700 karyawan. Namun saat pihaknya hendak melakukan rapid tes rerata dari karyawannya menyatakan keberatan bahkan menolak.
“Mereka sudah 5 kali dirapid tes. Sekarang ini yang keenam. Akan tetapi rerata dari mereka menolak,” ucapnya. (*)
Comment