Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Terbaring di Gubuk Jalur Gumitir

Foto: Polisi saat melalukan olah TKP penemuan mayat di dalam gubuk pinggir jalan Jalur Gumitir Banyuwangi - Jember.

JEMBER, (News Indonesia) — Mayat seorang laki-laki berumur kisaran 50 tahun ditemukan terbaring di dalam gubuk pinggir jalan Jalur Gumitir Banyuwangi – Jember, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Rabu (23/9/2020).

Pada tubuh korban mister X itu tidak ditemukan bekas luka atau bekas penganiayaan apapun.

Dari pemeriksaan awal pada tubuhnya, diketahui terdapat luka bekas operasi dibagian perut yang sudah mengering. Juga pada bagian kakinya, terdapat banyak luka-luka bintik hitam yang ditutupi dengan menggunakan kaos kaki panjang pemain sepak bola.

“Korban pertama kali ditemukan dalam kondisi berbaring di dalam gubuk pinggir jalan Jalur Gumitir sekitar kilometer 39,” kata Kapolsek Silo AKP. Sutanto, saat dikonfirmasi melalui ponselnya.

Sutanto mengatakan, sebelum ditemukan dalam kondisi meninggal. Sekitar dua hari yang lalu, menurut keterangan warga sekitar, pria tanpa identitas itu tampak sliweran di lokasi tersebut. “Beli makan juga di warung tidak jauh dari lokasi penemuan jenazah tersebut,” ucapnya.

Namun pagi tadi, didapatkan informasi penemuan mayat tersebut dan tim Inavis Polres Jember bersama Petugas Puskesmas Silo menuju lokasi untuk melakukan olah TKP.

“Namun saat diperiksa di kantong pakaian, dan barang bawaan miliknya, tidak ditemukan identitas apapun. Juga tidak ditemukan bekas apapun ciri korban penganiayaan,” katanya.

Namun saat diperiksa dibagian tubuhnya, terdapat sejumlah luka. “Pada bagian perut seperti ada bekas sayatan luka operasi tapi sudah mengering, dan pada bagian kakinya ada bintik-bintik hitam seperti luka, yang dibungkus dengan kaos kaki pemain sepak bola panjang itu. Belum diketahui penyebab kematiannya karena apa, masih dilakukan proses pemeriksaan,” jelasnya.

Namun untuk proses identifikasi jenazah, tim Inavis Polres Jember menggunakan alat khusus untuk mengetahui identitas korban.

“Tadi saat dicek dilokasi dengan menempelkan sidik jari korban pada alat khusus itu, belum ditemukan identitasnya. Kemudian jenazah saat ini dibawa ke Kamar Mayat RSD dr. Soebandi untuk diidentifikasi di sana,” ujarnya.

“Alat yang digunakan untuk mengidentifikasi jenazah itu, dapat mengetahui identitasnya yang terkoneksi dengan database e-TKP seluruh Indonesia dengan menempelkan sidik jari korban,” sambungnya. (*)

Comment