SUMENEP, (News Indonesia) — Anggota DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Irwan Hayat, mengimbau bakal pasangan calon (Bapaslon) memberikan pendidikan politik pada masyarakat.
Sebab, pendidikan politik saat ini dinilai penting untuk menumbuhkan referensi kepercayaan masyarakat pada pemimpin.
“Kami berharap, Pilkada tahun ini tidak hanya dijadikan investasi pertarungan merebut kekuasaan. Tetapi, kedua Bapaslon harus ada nuansa edukasi politik yang bisa dijadikan pelajaran berarti oleh masyarakat,” katanya, Senin (21/9/2020).
Di samping itu, lanjut Politisi partai berlambang bola dunia ini, khusus calon incumbent diimbau agar tidak menggunakan fasilitas negara saat turun ke masyarakat. “Misalnya, incumbent menaati regulasi yang ada,” ucap Irwan Hayat.
Meski demikian, politisi PKB tersebut mengaku hingga saat ini belum mengetahui secara jelas apakah ada indikasi calon incumbent menggunakan fasilitas negara atau tidak dalam memenangkan kontestasi politik.
“Yang jelas regulasi dan undang-undang mengatur, bahwa selama sosialisasi untuk kepentingan pencalonan tidak boleh menggunakan fasilitas negara,” ungkapnya.
Sekadar informasi, semenjak dibuka pendaftaran Paslon Bupati dan Wakil Bupati oleh KPU Sumenep pada 4 – 6 September lalu, hanya terdapat dua Bapaslon yang mendaftar.
Yakni, Paslon Achmad Fauzi dan Dewi Khalifah yang mendaftar di hari pertama pada Jumat (4/9) dan Paslon Fattah Jasin – KH. Ali Fikri A. Warits yang mendaftar di hari kedua pada Sabtu (5/9).
Kedua Paslon saat ini sudah menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr. Ramelan, Surabaya selama dua hari sejak tanggal 7 sampai 8 September 2020 lalu.
Bapaslon Achmad Fauzi-Dewi Khalifah (Zi-Va) diusung 5 partai politik, yakni PDI Perjuangan, PAN, Gerindra, PKS dan PBB. Sedangkan Bapaslon Fattah Jasin-KH. Ali Fikri (Gus Acing-Mas Kiai) diusung tujuh Parpol, yakni PKB, PPP, Demokrat, Hanura, NasDem dan dua Parpol non parlenen, Golkar dengan Gelora. (*)
Comment