SUMENEP, (News Indonesia) — Relawan Bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Fattah Jasin – Kiai Ali Fikri akan bergerilya ke kampung-kampung untuk mencapai target kemenangan 62% di Pilkada tahun ini.
“Target dari kami itu maksimal kita bisa memenangkan Pilkada ini dengan target 62%. Tentunya, itu hanya target. Bisa saja naik bisa juga turun,” tegas Ketua Relawan Gus Acing – Mas Kiai, Hairul Anwar, saat jumpa pers di Posko Pemenangan, Jalan Kartini Desa Pangarangan Kota Sumenep. Sabtu (5/9/2020).
Hairul mengaku, saat ini elektabilitas pasangan Gus Acing – Mas Kiai mengalami kenaikan signifikan berdasarkan data dari seluruh tim. Kendati demikian, ia belum bisa menjelaskan secara rinci perihal data tersebut.
“Cuma itu merupakan dapur kami. Jadi, kami cuma mengevaluasi saja. Maaf, ini bukan untuk konsumsi dulu,” katanya.
Pria yang saat ini masih menjabat sebagai Kadin Sumenep ini menambahkan, target tersebut akan digenjot selama tiga bulan ke depan lewat tangan-tangan kaum milenial hingga masyarakat dari berbagai lapisan.
“Dalam tiga bulan ke depan, kita memang memerlukan energi, jaringan dan simpati dari konstituen kami. Maka akan dimanajemen dengan baik. Semoga ini akan membawa pada tujuan kami yaitu Sumenep Barokah,” harapnya.
Untuk itu, kata dia, sosialisasi pendidikan politik harus dijadikan telaah dalam merebut hati rakyat di kabupaten ujung timur Pulau Madura.
“Pasca pendaftaran, kami bersama para relawan ini akan terus bergerak dari kampung-kampung, desa ke desa, untuk terus mensosialisasikan dan memenangkan pasangan Bapak Fattah Jasin dengan Kiai Ali Fikri,” ucap Hairul.
Sebab, sambung dia, dukungan kepada Bapaslon dengan tagline ‘Sumenep Barokah’ ini datang dari berbagai penjuru. Diantaranya, relawan Geslim, Kanca Kona, dan sejumlah relawan lain ditambah kalangan milenial.
“Biar kita tetap bekerja lebih optimal lagi dalam memenangkan pasangan ini, lewat pendidikan politik kepada generasi muda dalam mencari pemimpin yang terbaik untuk Sumenep ke depan,” tambah Direktur PT Madura Energi.
Hairul menegaskan, politik bukan semata-mata ajang bagi sembako dan amplop. Lebih, dari itu politik adalah ajang untuk pendidikan bagi masyarakat agar lebih baik ke depan.
“Bagaimana caranya memilih pemimpin yang bisa memberikan manfaat dan maslahat bagi 1,2 Juta penduduk di Sumenep,” tutup Hairul Anwar. (*)
Comment