Pesan Anak Semata Wayang Dokter di Lamongan yang Meninggal Akibat Virus Corona

Foto: Noval Rafi, berpesan kepada seluruh masyarakat supaya tidak takut dengan wabah virus corona. Sebab, hakikatnya Covid-19 itu bisa disembuhkan lebih cepat dari penyakit lain.

LAMONGAN, (News Indonesia) — Kepala Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan Jawa Timur, dr. Arief Agoestono Hadi dan istrinya, Purnomosasi Prihatini meninggal dunia akibat Covid-19 pada Minggu (12/7) lalu.

Kedua pahlawan kesehatan itu, meninggalkan seorang anak yang masih berusia 19 tahun, Noval Rafi.

Meski demikian, Rafi berpesan kepada seluruh masyarakat supaya tidak takut dengan wabah virus corona. Sebab, hakikatnya Covid-19 itu bisa disembuhkan lebih cepat dari penyakit lain.

“Pesan saya kepada masyarakat jangan takut dengan Covid-19. Karena sebenarnya dapat disembuhkan lebih baik dan lebih cepat, jadi Corona hampir sama dengan penyakit lain,” ungkap Noval dengan tegar. Rabu (15/7/2020).

“Yang menakutkan hanya dari pemikiran orang-orang saja,” ujarnya.

Noval bercerita, sebelum kedua orang tuanya dinyatakan meninggal dunia. Ia sempat melihat beberapa tanda yang memang mengarah kepada beban psikis.

“Mama terlebih dahulu mengalami batuk-batuk, kondisi mama pikiran tidak konsen, secara tekanan batin mungkin. Kemudian hari ketiga disusul ayah mengalami meriang panas dingin,” Aku pemuda semester 5 di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) jurusan Teknologi Pangan.

Untuk itu, kata Noval, semangat dan perhatian dari seluruh pihak akan lebih cepat menyembuhkan pasien yang dinyatakan positif Covid-19.

“Hanya perhatian dari masyarakat untuk saling mengerti dalam mengantisipasi dan dukungan juga meningkatkan imunitas dan semangat dari pasien tersebut,” tambah Noval saat berada di Lamongan usai menerima tali asih dari Bupati Fadeli.

Sementara itu. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Lamongan, Fadeli menyampaikan duka yang mendalam terhadap almarhum dr. Arief Agoestono Hadi yang sebelumnya didahului oleh sang istri Almarhumah Purnomosasi Prihatini.

“Saya sangat kehilangan tenaga medis andalan kami di Kabupaten Lamongan yang menjabat sebagai kepala Puskesmas Kecamatan Mantup,” kata Fadeli yang juga Bupati Lamongan.

Bupati menilai, kedua almarhum adalah pejuang kesehatan yang gigih di masa pandemi Covid-19 tanpa kenal lelah. Pagi, siang dan malam.

“Beliau merupakan pejuang kesehatan yang luar biasa, kami kurang lebih 2 minggu yang lalu ketemu almarhum di Mantup untuk membahas Covid,” ujar Fadeli.

Oleh sebab itu, pihaknya akan memberikan perhatian dan penghargaan kepada keduanya.

“Semoga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan mampu melanjutkan perjuangan kedua orangtuanya, karena di Lamongan banyak yang kena musibah,” harap Bupati.

Saat ini, lanjut Bupati Fadeli, Puskesmas Mantup telah dibersihkan. Sehingga, pelayanan kesehatan tetap bisa dilanjutkan.

“Alhamdulillah, hasil tracing para medis di Puskesmas Mantup hasilnya negatif dan diketahui sang putra almarhum juga demikian,” tandasnya. (*)

Comment