SUMENEP, (News Indonesia) — Bangunan jembatan di Pulau Gili Iyang Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur alami ambruk.
Ambruknya jembatan yang ditaksir mencapai 15 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumenep tahun 2019 itu dinilai akibat faktor alam.
“Ya nggak, itu tidak ada kesalahan konstruksi, itu faktor alam,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumenep, Agustiono Sulasno, saat diwawancara sejumlah media. Selasa (16/6/2020).
Kata Agus, berdasarkan dokumen kontrak Nomor 550/SPPBJ 1776248/435.106.1/2019, masa pekerjaan revitalisasi pembangunan Pelabuhan Gili Iyang sudah dimulai sejak 26 September 2019, dan berakhir pada tanggal 29 Desember 2019 yang dikerjakan oleh PT Kolam Intan Prima.
Karena tidak selesai proses pengerjaannya, akhirnya Pejabat Pembuat Komitmen (PPKO) Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep memperpanjang pelaksanaan sampai akhir bulan Februari 2020.
Namun demikian, hingga akhir Februari 2020 pekerjaan proyek tersebut tetap tak kunjung diselesaikan. Sehingga, diputus kontrak.
“Karena pekerjaan belum sempurna sehingga itu tidak terkunci. Ya resikonya itu ambruk, nanti kita bicarakan dengan pelaksananya,” ucap Agus.
Ditanya perihal kelanjutan mega proyek tersebut, Agus berdalih masih menunggu audit. “Ya kita menunggu audit dulu, baru dilanjutkan nanti. Setelah audit selesai, maka sisa anggaran itu kita teruskan, mengambil dari yang sudah keluar,” bebernya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Sumenep, Indra Wahyudi menyatakan saat ini pembangunan infrastruktur di Kota Keris masih dinilai kurang optimal. Termasuk, pembangunan jembatan di Pulau Gili Iyang.
“Ini juga salah satu hal penting yang saat ini masih terus kita diskusikan di internal legislatif, agar ke depan tidak ada lagi proyek-proyek yang seperti itu,” katanya.
Berdasarkan hasil evaluasi, kata Indra, masih banyak proyek di Sumenep yang mangkrak di tengah perjalanan. Sehingga, banyak yang diputus kontrak.
“Yang seperti ini juga pasti akan terkendala kan, iya walaupun masih bisa dilanjutkan kembali pada tahapan berikutnya, tetap saja itu tidak baik,” tandasnya. (*)
Comment