SUMENEP, (News Indonesia) — Terdapat banyak cara yang dilakukan masyarakat Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dalam memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Mulai dari mengikuti anjuran dan imbauan pemerintah hingga ritual kepercayaan, seperti yang dilakukan oleh warga Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek.
Minggu (12/4) malam sekitar pukul 19.30 WIB, Pemdes bersama seluruh lapisan masyarakat setempat tampak kompak membawa obor berkeliling kampung dengan berjalan kaki sembari membaca serangkaian doa yang mereka sebut dengan ‘burdah’.
Mula-mula mereka berkumpul terlebih dahulu di satu titik, mereka meyakini simbol doa dalam bingkai persatuan akan diijabah oleh yang kuasa. Sehingga, wabah virus yang pertama menyerang Kota Wuhan China segera lenyap dari bumi pertiwi.
“Kami berkumpul di Masjid Ar-ridwan Dusun Buddi untuk istighatsah bermunajat kepada Allah SWT,” kata salah seorang tokoh pemuda desa setempat, Syaiful Fawait (25).
Menurut pria yang akrab disapa Wait ini, pembacaan ‘burdah keliling’ bukan hanya sebatas ritual saja. Melainkan tersirat makna kebersamaan dan perjuangan dalam membasmi wabah penyakit.
“Sedari awal nenek moyang kami meyakini jika pembacaan burdah ini bisa menghilangkan wabah penyakit tha’un (sejenis penyakit mematikan,red),” tambah alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk ini.
Senada dengan itu, Plt Sekretaris Desa Lapa Laok Taufik Rahman menyatakan, dulu di desanya juga terdapat wabah penyakit yang menular dan mematikan, dan masyarakat berbondong-bondong membaca burdah keliling.
“Waktu itu saya masih ingat betul, bahwa dulu pernah ada penyakit Kolera, dan kami membaca Burdah Keliling dan Alhamdulillah dengan izin Allah, penyakit itu lambat laun menghilang. Oleh karena itu, semoga permohonan kami malam ini juga diterima oleh Allah,” imbuh mantan Ketua BPD setempat.
Sebelum kegiatan itu berlangsung, Pemerintah Desa Lapa Laok bersama dengan tim satgas Covid-19 setempat telah menyemprotkan cairan disinfektan di sejumlah fasilitas umum. Mulai dari pelabuhan hingga beberapa masjid dan musala.
“Terutama di Pelabuhan Dungkek, kami juga telah menyediakan hand sanitizer di sejumlah tempat umum, dan sekarang kami sangat perlu untuk berdoa, memohon pertolongan kepada Allah, salah satunya dengan pembacaan burdah keliling ini,” ungkap Kepala Desa Lapa Laok, Imam Ghazali.
Kegiatan keagamaan sambung dia, harus terus dibumikan dengan semangat dan gotong royong bersama seluruh lapisan masyarakat.
“Saya sampaikan terima kasih banyak kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan seluruh masyarakat Desa Lapa Laok atas arahan dan dukungannya kepada Pemerintah Desa, sehingga pembacaan burdah ini berjalan dengan kompak dan lancar,” ujarnya.
Kata sosok yang akrab disapa Zali ini, memutus mata rantai penyebaran Covid-19 harus dilakukan dengan kebersamaan. Mengingat, ketentraman dan keselamatan warga adalah nomor wahid.
“Untuk itu, selain pembacaan burdah keliling, kami juga mengadakan pembacaan salawat nariyah setiap malam minggu di setiap masjid di Lapa Laok dan Balai Desa Lapa Laok secara bergilir, mudah-mudahan wabah virus corona ini segera berakhir,” tukasnya. [kid/faid]
Comment