Usut BPNT, PMII Sumenep Demo Bank Mandiri

SUMENEP, (News Indonesia) -- Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar unjuk rasa di depan Bank Mandiri Cabang setempat. Kamis (23/1/2020), sekitar pukul 10.00 WIB.

SUMENEP, (News Indonesia) — Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar unjuk rasa di depan Bank Mandiri Cabang setempat. Kamis (23/1/2020), sekitar pukul 10.00 WIB.

Aksi unjuk rasa dimulai dengan orasi di sepanjang jalan Trunojoyo menuju Bank Mandiri Cabang Sumenep, dimulai dengan tabur bunga dan bakar kemenyan, mereka berorasi menuding bank mandiri tidak becus sebagai pihak ketiga dalam suplai beras pada Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Bank Mandiri tidak profesional, mereka memonopoli e-warung, bahkan hingga saat ini sebanyak ribuan lebih KKS pada KPM belum disalurkan,” teriak korlap aksi, Dimas Wahyu Abdillah.

Di samping itu Dimas menuding, beras yang diterima oleh masyarakat tidak layak untuk dikonsumsi.

“Kalau berasnya jelek, siapa yang mau makan, secara aturan di Permensos diatur untuk ukuran beras harus medium, nyatanya apa, rakyat mengeluh karena berasnya jauh dari yang diharapkan,” sebutnya lantang.

Ditemui usai demo, Kepala Cabang Bank Mandiri Sumenep, Sony Minarsa menyatakan, pihaknya tidak ada kepentingan apapun dalam urusan BPNT, hanya saja apabila terdapat oknum dari e-Warung yang kedapatan tidak sesuai dengan aturan akan ditindak.

“Jadi kalau ada e-Warung yang bermain atau terindikasi tidak sesuai dengan aturan, kami akan disiplinkan, tapi biasanya pendisiplinan itu lebih dinilai sebagai intimidasi dari pihak kami,” ujarnya dihadapan awak media.

Sementara untuk suplier kata Sony, di awal memang diamanatkan oleh Tikor Kabupaten, supaya bekerja sama dengan Bulog.

“Iya mau enggak mau kita harus menggunakan beras dan bahan pangan dari Bulog, dengan janji apa? ya tentunya dengan janji prinsip 6 T (tepat waktu, sasaran, kualitas, jumlah, harga, dan administrasi), cuma memang seiring berjalannya waktu 6 T tidak terpenuhi secara sempurna,” bebernya.

Sony melanjutkan, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) pada KPM yang belum tersalurkan hingga saat ini, karena keterbatasan tenaga dan waktu.

“Kita bekerja dari September sampai Desember, sementara akhir penyaluran stater pack tanggal 21 Desember, sehingga dari 225 Desa yang sudah kami kunjungi, tidak semuanya terserap 100%, masih tersisa sekitar 13 ribu karena keterbatasan waktu, tenaga, dan koordinasi,” tukasnya.

Berdasarkan pantauan media ini, usai menggelar aksi di depan KCP Bank Mandiri, para demonstran bergerak menuju kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. [kid/faid]

Comment