SUMENEP, (News Indonesia) – Akibat cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini, para nelayan di Desa Romben Guna, Kecamatan Dungkek, Sumenep, Madura, Jawa Timur, tidak melaut. Minggu (12/1/2020).
Sujahra (46), salah satu nelayan setempat mengatakan, cuaca yang tidak menentu menyebabkan masyarakat khawatir untuk melaut.
“Kalau seperti ini terus, bisa-bisa laep mas (paceklik,red), karena sudah lebih seminggu ta’ alako (beroperasi),” ujarnya, berbahasa Madura.
Di samping itu, kata pemilik perahu bernama Samelona ini, pendapatan hasil tangkap ikan juga minim, terutama ikan teri.
“Biasanya musim hujan begini hasil tangkap ikan sudah lumayan banyak, terutama ikan teri, baik teri paron maupun teri putih, kalau tetap mencari takut kenapa-napa, soalnya agak jauh lokasinya mas, sudah gitu bahan bakarnya mahal,” lanjutnya.
Sementara menurut Sucipto (27), untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagian dari mereka, sewaktu air laut surut mencari kerang dan ikan di pinggiran.
“Seperti kerang, ikan mulo’, ikan ningkoning (kuning), cumi-cumi, dan senggi’ (kepiting), hitung-hitung biar hemat mas, daripada harus membeli ke pasar,” sebutnya.
Terpisah, kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumenep, Usman Kholid, beberapa pekan sebelumnya telah mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati apabila hendak melaut.
“Untuk nelayan juga harap hati-hati dengan angin kencang dan gelombang pasang, walaupun saat ini masih dalam skala normal tidak menutup kemungkinan sewaktu-waktu bisa berubah,” terangnya. [kid/faid]
Comment