SUMENEP, (News Indonesia) — Destinasi wisata taman Tectona yang memiliki miniatur Ka’bah menjadi salah satu wisata terfavorit di Sumenep.
Taman Tectona yang berasal dari bahasa latin ini menjadi tujuan wisatawan menghabiskan liburan di akhir pekan sekaligus wisata edukasi untuk para pelajar.
Taman ini terletak di Larangan, Torbang, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Akses jalan menuju lokasi wisata yang sangat mudah dijangkau, karena jalur utama menuju kota, serta area sangat strategis, membuat tempat ini tidak pernah sepi dari pengunjung.
Bangunan miniatur ka’bah ini merupakan bangunan yang didesain khusus untuk menfasilitasi para pelajar khususnya santri. Tembok miniatur ka’bah bertujuan untuk memudahkan para pelajar atau santri yang hendak berpraktek ilmu agama dalam tema haji dan umroh.
“Miniatur ini memang sengaja didesain khusus untuk para pelajar, khususnya santri yang ingin belajar atau praktek tentang haji dan umroh,” kata Supervisor Wisata Taman Tectona Sumenep, Miftahul Arifin, kepada media ini, Sabtu (4/1/2020).

Tectona juga dilengkapi dengan berbagai spot spot swafoto, area tempat bermain bagi anak kecil, pendopo education.
“Bahkan di sini juga menyediakan tempat outbond yang sudah lengkap dengan fun game, 5 kolam renang juga disediakan menurut kelasnya masing masing, serta kebun tanaman yang ditanami berbagai macam buah yang sangat langka di Madura,” imbuhnya.
Selain untuk hiburan, dengan tema edukatif mengajak pengunjung yang datang juga bisa belajar. Terutama bagi kelompok study banding yang ingin melakukan penelitian di kebun buah mini.
Dengan ditanami oleh berbagai macam tanaman buah seperti anggur brazil, apel india, mangga irwin dan mangivera, jeruk santang, sawo hitam, advocado markus, leci, cherry, durian montong, juwet, nangka mini, jambu kristal, sangat cocok untuk agenda penelitian.
Selain menyuguhkan keindahan alam yang menakjubkan, destinasi wisata ini juga memiliki area lahan yang sangat luas dan konsep wisata yang menarik.
Puncak pengunjung biasanya pada lebaran ketupat, tahun baru, akhir pekan, dan hari hari besar lainnya, namun tidak menutup kemungkinan di hari hari efektif pengunjung juga memadati wisata tersebut.
Sedangkan untuk melayani pengunjung dimusim penghujan, taman yang rindang ini memiliki personil khusus untuk menjemput wisatawan dari parkir kendaraan sampai masuk pada pintu gerbang Tectona.
Baca Juga: Kunci Sukses Ternak Lebah Madu di Sumenep, Raup Omset Rp 200 Juta dalam SebulanĀ
Konon, nama Tectona berasal dari bahasa latin yang bermakna pohon jati. Karena pada awal mulanya taman ini merupakan kebun jati yang kemudian disulap menjadi salah satu wisata terdingin di Sumenep.
“Nama Tectona sendiri diambil dari bahasa latin, yang berarti jati, yakni pohon jati,” ungkapnya.
Lanjut Arif, supervisior wisata taman Tectona ini menjelaskan, uniknya destinasi wisata ini tidak stagnan, artinya selalu melakukan pembaharuan setiap 6bulan sekali, sehingga selalu tampil update, memenuhi kebutuhan wisatawan, dan fokus pada persaingan wisata kedepan.
Harapan kedepan, Tectona lebih maju, dikenal masyarakat luas, lebih exis, dan tetap menjadi tempat wisata terfavorit di Sumenep.
“Harapan saya kedepan agar taman Tectona lebih maju, dikenal masyarakat luas, exis, dan menjadi tempat terfavorit di Madura,” sebutnya.
Tidak kalah pentingnya, suasana sejuk, dan pemandangan yang hijau, juga membuat taman ini, menjadi salah satu tempat favorit warga, nuansa alamnya juga terkesan alami, dan tetap teduh di musim panas.
“Suasananya sejuk, dan pemandangannya hijau, betah kami disini,” tutur salah satu rombongan wisatawan dari Pamekasan. [ifa/faid]
Comment