PAMEKASAN, (News Indonesia) – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menggelar kirab dalam memeriahkan perayaan Hari Santri Nasional (HSN) 2017 yang jatuh pada Minggu (22/10).
Puncak kegiatan HSN 2017 di Kabupaten Pamekasan dipusatkan di Lapangan Pendopo Ronggosukowati, yang diawali dengan apel bersama dan dilanjutkan dengan kirab yang dimulai dari depan pendopo Agung Ronggosukowati melewati rute jalan Kabupaten, Diponogoro dan finish kembali kejalan Kabupaten di kantor Pemda.
Peserta kirab diikuti kurang lebih 70 lembaga Ponpes yang ada di Bumi Gerbang Salam dan dilepas Wakil Bupati Pamekasan Halil yang didampingi para pejabat forpimda.
Peserta kirab membawa berbagai atribut serta bendera berlambang Nahdlatul Ulama dan disetiap rombongan juga membawa spanduk ataupun banner.
Selain itu pula, HSN yang mengambil tema “Santri Mandiri, NKRI Hebat,” dalam kirabnya juga diramaikan dengan aksi drum band dan beberapa pesrta yang menabuh rebana.
Ketua PCNU Pamekasan KH. Taufiq Hasyim saat ditemui mengatakan, ini merupakan bentuk penghargaan pemerintah kepada kaum santri.
“Ini merupakan fakta sejarah yang tidak bisa kita pungkiri bahwa santri yang mengusir penjajah sebelum adanya TNI/Polri,” katanya.
Menurutnya, pertempuran 10 November yang kita kenal sebagai hari pahlawan tanpa adanya resolusi Jihad tidak akan mungkin ada hari pahlawan.
“Sebelum terjadi pertempuran 10 November, Bung Tomo tercatat soan ke Jombang sampai 5 kali untuk minta fatwa, sehingga keluarlah fatwa orang Indonesia yang berjarak 95 Km dari Surabaya wajib Ain untuk berperang. Disinilah awalnya pertempuran itu,” ungkap Kyai Taufiq.
Lebih lanjut Ketua PCNU Pamekasan itu menghimbau agar para santri tidak minder karena santri dan non santri itu tidak ada bedanya.
“Peran santri dimata negara itu sama, sehingga santri harus lebih giat belajar, dan santri harus lebih berkiprah disemua elemen kehidupan untuk membangun bangsa,” tandasnya. (My/it)
Comment