Sebut Yerosalem Ibu kota Isarel, Buku Mapel IPS Ditarik Dari Peredaran

PROBOLINGGO, (News Indonesia) – Buku mata pelajaran (mapel) IPS untuk Klas VI yang diterbitkan oleh penerbit Intan Pariwara dan yudhistira yang sudah terlanjur beredar pada siswa SD dan MI di Kota Probolinggo Jawa Timur ditarik dari peredarannya oleh Polres Probolinggo Kota.

Pasalnya, buku mapel IPS tersebut terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa Ibu Kota Israel tertulis Yerosalem. Yang mana keterangan yang menyebut Yerosalem ibu kota Israel tersebut menimbulkan konflik/polemik dan mendapat kecaman dari umat moslem di seluruh dunia.

Terkait dengan penarikan buku tersebut oleh pihak Kepolisian, Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Alfian Nurrizal menyatakan, bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kemenag, untuk mengintruksikan kepada Kepala Sekolah di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidhaiyah (MI) untuk menarik buku mapel IPS yang diterbitkan oleh Yudhistira dan Intan Pariwara tersebut.

“Untuk penarikan buku mapel IPS penerbitan Yudhistira dan Intan Pariwara dari siswa SD dan MI di Kota Probolinggo ini kami sudah berkoordinasi dengan Kadiknas dan Kemenag,” ujarnya, Jumat (15/12/2017) siang.

Alfian Nurrizal menyebutkan untuk sementara ini buku mapel IPS terbitan Intan Pariwara maupun Yudhistira yang sudah kami tarik dari siswa tercatat, dari Mayangan ada 46 buku, dan dari Wonoasih sejumlah 56 buku. Sementara jumlahnya baru ada 102 buku yang baru terkumpul.

Terkait dengan hal ini, kata Alfian  Nurrizal, untuk tiga Kecamatan di Wilayah hukum Polres Probolinggo Kota diberi waktu hingga hari Senin (18/12/2017), seluruhnya harus sudah ditarik dari peredaran dan dikumpulkan untuk diamankan di Mapolresta.

“Kami juga sudah mengkonfirmasi kepada merketing pusat a/n Nurhadi, Insya Allah dalam waktu satu minggu untuk buku yang sudah kami amankan akan diganti dari pusat dengan buku IPS yang sudah direvisi untuk dberikan kembali kepada murid yang ada di SD dan MI di Kota Probolinggo dengan gratis,” ungkapnya.

Karena hal ini menjadi tanggung jawab dari pada penerbit buku. “Nantinya kami juga akan minta keterangan kepada penerbit buku, bagaimana dalam menghimpun dan mengumpulkan data data tersebut,” pungkasnya. (Bro/Jie).

Comment