PROBOLINGGO, (News Indonesia) – Harga Cabai di Kota Probolinggo, Jawa Timur, selama dua pekan ini mengalami kenaikan yang sangat drastis dan tidak wajar. Khususnya kenaikan harga cabai rawit merah.
Dari pantauan media ini di pasar tradisional Kota Probolinggo, harga cabai rawit merah mengalami kenaikan harga hingga 100%. Dengan naiknya harga cabai yang tidak wajar tersebut membuat konsumen resah, karena harganya tidak terjangkau.
Adanya keresahan masyarakat terkait naiknya harga cabai rawit merah itu mendorong Kapolresta Probolinggo AKBP. Alfian Nurrizal bersama Kepala Diskoperindag Kota Probolinggo, Gatot Wahyudi melakukan sidak harga cabe di pasar Baru Kota Probolinggo, Kamis (8/3/2018) siang.
Dari beberapa pedagang cabai yang dikunjungi Kapolresta dan Kepala Diskoperindag menjelaskan, harga cabai rawit merah merangkak naik sejak 2 (dua) pekan lalu.
Seperti yang diungkapkan Ibu Juriah, salah satu pedagang cabai di pasar baru, harga cabai rawit merah yang sebelumnya Rp.25.000,-/kg, sekarang naik menjadi Rp.60.000,- sedang cabai rawit merah yang super menjadi Rp.65.000,-/kg, yang mana sebeulmnya Rp.35.000,- itupun kami kulak hanya 10kg – 15kg, tidak berani kulak banyak, karena harganya mahal.
“Kami mendapatkan cabai rawit merah ini dari Surabaya dan Malang, karena dari Probolinggo sekarang ini tidak ada,” ujar Juriah.
Bu Juriah menambahkan, harga cabe rawit merah naik sejak 2 (dua) minggu lalu. Kalau cabai rawit hijau sebelumnya hanya Rp.15.000 – sekarang naik menjadi Rp.20.000,- ambil dari Bantaran, Kabupaten Probolinggo. Cabai besar merah hanya Rp.30.000,- harga kulaknya Rp.25.000,-, cabai merah india kering Rp.40.000,- kulaknya Rp.35.000,-.
Sementara Kapolresta Probolinggo AKBP. Alfian Nurrizal mengatakan, dalam memberi perlindungan kepada warga tentang keresahan adanya kenaikan harga cabai, pihaknya bersama Kepala Diskoperindag Kota Probolinggo melakukan sidak harga cabai kepada para pedagang di pasar baru untuk mengantisipasi kepada spekulan yang sengaja melakukan penimbunan, atau bermain harga.
“Sidak ini untuk memberi perlindungan langsung kepada warga, dan mengantisipasi agar tidak terjadi keresahan dengan adanya kenaikan harga cabe ini. Kami berharap kepada spekulan agar untuk menurunkan harga. Karena saat ini stock sangat terbatas dan harganya sangat tinggi,” ungkap Alfian Nurrizal.
Sedang Gatot Wahyudi selaku Kepala Diskoperindag Pemkot Probolinggo, mengemukakan, kenaikan harga cabe rawit ini tidak wajar.
“Kalau wajar kenaikan hanya sampai 15%., dan dua minggu ini harganya sudah naik hingga 100%,” katanya.
Untuk itu, kata Gatot Wahyudi, langkah kami akan segera ke Propinsi, bagaimana bisa mendrop cabe di pasar Kota Probolinggo dalam waktu cepat, biar ada gregetnya, agar bisa berpengaruh terhadap kenaikan harga cabe yang tidak wajar ini. Disamping itu kami juga akan koordinasi dengan Bulog. Karena Bulog yang punya kaitannya dengan operasi pasar.
“Nanti kita akan uji coba di depan pasar. Operasi pasar ini biasanya Bulog yang tau untuk mendapatkan cabe. Biasanya cabe ini didapatkan dari petani. Namun sekarang ini ada atau tidak dari petani. Kalau tahun lalu sudah kita coba beli dari petani,” ucap Gatot Wahyudi.
Gatot Wahyudi juga menyampaikan, dalam jangka pendek ini akan kita koordinasikan dengan propinsi, biar ada langkah langkah untuk bisa di Kota Probolinggo.
Berkaitan dengan distribusi, Gatot Wahyudi menyebutkan, “Kalau distribusinya sehat kenaikan harga tidak akan seperti ini,” cetusnya. (Narko/Indah)
Comment