Seni Perlawanan Anak Muda di Balik Poster Satire di Sumenep, Jadi Sorotan

SUMENEP, (News Indonesia) -- Lahirnya Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan Penetapan Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (RUU KPK) melahirkan reaksi beragam dari berbagai kalangan.

SUMENEP, (News Indonesia) — Lahirnya Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan Penetapan Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (RUU KPK) melahirkan reaksi beragam dari berbagai kalangan.

Dari aksi di jalanan hingga kritik lewat untaian kalimat satire. Salah satu seni kritik yang sempat menyita perhatian adalah aksi tunggal seorang pemuda bernama Hendra di depan gedung DPRD Kabupaten Sumenep, di jalan trunojoyo nomor 124, Kamis (26/09/2019).

Hendra menyampaikan bahwa dirinya juga bagian dari rakyat di negeri pertiwi, yang berhak untuk menyampaikan aspirasi kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

“Kritik tidak harus berkelompok, siapapun selagi punya hati nurani melihat kebijakan yang tidak pro terhadap masyarakat harus disampaikan, dan saya tergugah melihat beberapa kebijakan UU yang membuat rakyat akan semakin menderita,” ungkapnya.

Tampak dari sebelah tangan kairinya poster bertuliskan “kami rela panas-panasan demi kepentingan rakyat, karena gag ada apa-apanya daripada panasnya ngeliat dia jalan sama yang lain”.

Sedangkan di tangan kanannya tulisan poster yang cukup menukik berbunyi ” Korban janji ditinggal Rabi kita ikhlaskan, Korban janji karena korupsi kita lawan”.

Satu poster lain di sampingnya membuat pengakuan bahwa ia hanya mencari keadilan seorang diri berbunyi, “Demonya hanya sendirian karena bukan mahasiswa atau komunitas manapun, hanya seorang jomblo yang ingin mencari keadilan”.

Disaat yang sama, ribuan massa aksi dari aktivis HMI, IMM, Himpass, Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMS) turun jalan. Terpusat di sepanjang jalan Trunojoyo, tepatnya di depan, sisi kanan dan kiri kantor DPRD Sumenep. [qid/faid]

Comment