Lomba Merpati Balap Tingkat Nasional, Cara Melestarikan Budaya Asli Madura

Lomba merpati balap tahun 2019, bakal digelar di Sumenep. Event bergengsi tingkat nasional tersebut, dijadwalkan akan dilaksanakan di lapangan Kalimook, 27-29 September 2019.

SUMENEP, (News Indonesia) — Lomba merpati balap tahun 2019, bakal digelar di Sumenep. Event bergengsi tingkat nasional tersebut, dijadwalkan akan dilaksanakan di lapangan Kalimook, 27-29 September 2019.

Terselenggaranya agenda spektakuler itu, merupakan kerjasama Pemerintah Kabupaten Sumenep bersama persatuan penggemar merpati balap sprint Indonesia (PPMBSI), guna merawat dan melestarikan budaya Madura.

Lomba balap merpati yang masuk dalam kalender Visit Sumenep 2019 tersebut akan diikuti ratusan penggemar merpati balap seluruh Indonesia.

“Pesertanya dari berbagai daerah, karena ini tingkat nasional, hasil kerjasama Pemkab dengan PPMBSI Sumenep,” terang Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disparbudpora Sumenep, Robi Firmansyah, Selasa (24/9/2019), ditemui di ruang kerjanya.

Untuk hadiah, lanjut Robi, pemerintah ujung timur pulau Madura yang menyiapkan, dalam bentuk tabanas untuk lomba utama dengan 10 juara.

“Hadiah kita yang menfasilitasi, Rp 50 juta dalam bentuk tabanas untuk lomba utama juara 1 sampe 10,” sebutnya.

Dikonfirmasi terpisah, wakil ketua Pengda PPMBSI Provinsi Jawa Timur, Nurus Salam menuturkan, event kali ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta dari luar Madura. Karena merpati balap merupakan budaya asli Madura yang saat ini sudah digemari seluruh Indonesia.

“Merpati balap ini asli budaya Madura dan telah disepakati oleh penggemar merpati seluruh Indonesia. Bahkan di Munas PPMBSI, merpati balap telah ditetapkan sebagai budaya asli Madura,” ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Oyuk tersebut mengatakan, saat ini seluruh daerah di Nusantara mulai Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali dan lainnya ikut andil dalam pelestarian merpati balap.

Bahkan menurut dia, merpati balap sudah menjadi budaya yang memasyarakat di semua lapisan. Mulai dari petani hingga pengusaha nasional. Contohnya, CEO Makita Group dan CEO AKAS adalah penggemar merpati balap.

Bahkan, kata Oyuk, penggemar merpati balap mengakar hingga ke tingkat kecamatan. Struktur penggemar di kecamatan namanya koordinator lapangan, tingkat kabupaten namanya pengurus lokal (penglok), tingkat provinsi namanya pengurus daerah (pengda).

“Hingga ke tingkat pengurus pusat, penggemar merpati balap memiliki struktur organisasi yang lengkap,” tutur pria yang saat ini menjadi anggota DPRD Sumenep.

Lomba merpati balap sengaja dimasukkan ke dalam agenda Visit Sumenep 2019 karena event itu pasti akan dihadiri tim-tim dari seluruh Indonesia.

“Mereka akan berada di Sumenep sejak Rabu sampai Minggu malam. Ada waktu 5 hari penggemar merpati balap berada di Sumenep,” terangnya.

Dengan durasi waktu yang cukup lama di Sumenep itu, diharapkan penggemar merpati tidak hanya berlomba tapi juga menjadi turis yang menikmati kuliner Sumenep, BBM, sewa motor, penginapan dan lain-lain.

“Itu pasti akan berdampak pada sektor ekonomi di Sumenep. Karena tujuan utama Visit Sumenep adalah uang masyarakat luar dibelanjakan di Sumenep,” imbuh penasihat Penglok PPMBSI Sumenep.

Berdasarkan rundown acara, pembukaan lomba merpati balap akan dilaksanakan Jumat, 27 September 2019. Sementara peserta lomba sudah berada di Sumenep sejak Rabu, 25 September.

“Mereka perlu memberikan waktu adaptasi kepada merpatinya agar saat lomba memiliki stamina yang top performance. Sementara Kamis 26 September peserta lomba juga melatih merpatinya sebelum bertanding,” imbuhnya.

Hari Jumat, jadwalnya lomba dengan jarak 400-500 meter, hari Sabtu jaraknya 700-800 meter. Sementara Minggu adalah lomba utama dengan jarak 1.000 meter.

Jadi lomba merpati balap ada seri atau kelas tertentu. Ada seri eksekutif, seri perang bintang atau starwars, seri ABC dan lainnya.

“Satu seri ada 16 burung merpati dan setiap seri ada 2 pemenang. Pada hari Minggu seluruh burung dilombakan bersama dicari 10 pemenang,” urai dia.

Oyuk mengaku bangga dengan adanya sentuhan anggaran dari Pemkab Sumenep Rp 50 juta untuk hadiah kepada pemenang. Hal itu menjadi tambahan semangat bagi penggemar merpati balap di Sumenep.

“Kami merasa diayomi. Karena PPMBSI juga sebagai entitas masyarakat Sumenep,” tukasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi menyampaikan, program Visit Sumenep tidak hanya menjadi tugas pemerintah daerah tapi terus digenjot bersama-sama oleh semua pihak.

“Event skala nasional ini dilaksanakan di Sumenep atas inisiatif swasta atau masyarakat, ini bentuk sinergitas antara pemerintah dan masyarakat,” terangnya.

Event merpati balap ini digelar setiap tahun. Tujuannya tidak hanya melestarikan budaya lokal tapi juga menarik minat wisatawan agar berkunjung ke Sumenep.

“Harapannya, bagaimana wisatawan bisa datang sebanyak banyaknya ke Sumenep, yang diuntungkan nanti kan juga masyarakat, roda perekonomian akan terus jalan,” ujar Wabup Fauzi. [ifa/faid]

Comment